logo

FX.co ★ 5 Wilayah Rawan Konflik di 2019

5 Wilayah Rawan Konflik di 2019

Menjaga perdamaian dan mencegah konflik bersenjata global seharusnya menjadi prioritas tertinggi setiap negara. Namun, sebagian negara seperti Rusia dan Tiongkok dengan aktif meningkatkan kekuatan militer mereka. AS juga melakukan hal yang sama. Sebagian pakar telah menyebutnya sebagai ajang perlombaan senjata. Mereka juga berpendapat bahwa ancaman konflik bersenjata di antara negara-negara adidaya lebih nyata dari sebelumnya. Para analis di National Interest menyoroti beberapa titik konflik yang dapat memicu Perang Dunia ke-3.

5 Wilayah Rawan Konflik di 2019

Sengketa Laut Tiongkok Selatan

Para pakar menganggap laut Tiongkok Selatan menjadi penghadang dalam konflik antara AS dan Tiongkok. Untuk saat ini, kedua negara saling menjatuhkan tarif dan bea cukai. Para pakar khawatir bahwa dalam waktu dekat konflik dapat menjadi jauh lebih sengit. Selain itu, untuk sekarang perebutan Laut Tiongkok Selatan sama sekali tidak berhubungan dengan perang dagang AS-Tiongkok. Namun, konflik tersebut dapat meningkat saat salah satu pihak melewati batas dan kemudian perang perdagangan berubah menjadi perang militer.

5 Wilayah Rawan Konflik di 2019

Konflik berkepanjangan di Ukraina

Konflik militer di Ukraina telah berlangsung sejak lama. Namun, intensitasnya meningkat tajam setelah insiden di Selat Kerch saat penjaga pantai Rusia menembak kapal AL Ukraina dan menahan para pelaut Ukraina. Tentu saja, ini memperburuk hubungan antara Rusia dan Ukraina. Sehingga, konflik di antara kedua negara telah berlangsung hampir lima tahun. Kini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah mencapai level tinggi bahkan provokasi sekecil apapun dapat menghancurkan keseimbangan yang rapuh yang bertahan selama beberapa tahun terakhir.

5 Wilayah Rawan Konflik di 2019

Ketegangan Militer di Teluk Persia

Krisis politik dan militer yang berkepanjangan di Timur Tengah telah menjadi kisah terkenal. Baru-baru ini, Amerika Serikat menambahkan bahan bakar ke api dengan menjatuhkan sanksi ke Iran. Perang di Yaman yang dimulai oleh Arab Saudi terus berlangsung. Hanya aksi perlawanan di Suriah yang sedikit mereda. Kini, konflik-konflik militer ini tetap terjadi di wilayah setempat namun dapat berkembang menjadi perang global kapan saja. Para pakar yakin bahwa ketegangan di antara suku Kurdi, Turki, Suriah dan Irak dapat berkembang menjadi pertikaian berskala besar setiap saat.

5 Wilayah Rawan Konflik di 2019

Ketegangan di Semenanjung Korea

Pada 2018, ketegangan yang berlarut-larut di Semenanjung Korea menemui jalan buntu. Para pakar berasumsi hal tersebut diakibatkan oleh penundaan uji rudal balistik oleh DPRK. Dalam merespon hal ini, Presiden AS melunakkan sikapnya terhadap Korea Utara. Meskipun terdapat ancaman militer, para analis mengatakan prospek kesepakatan perdamaian tinggi. Namun, Pyongyang terus memproduksi senjata nuklir. Jika Korea Utara memutuskan untuk melawan AS, situasi dapat dengan cepat menjadi lebih buruk.

5 Wilayah Rawan Konflik di 2019

Kemungkinan Perang Dunia Ketiga

Menurut beberapa pakar, potensi ancaman dapat datang bahkan dari negara-negara damai dan sejahtera karena peluang kekerasan sulit untuk diprediksi. Konflik militer berskala besar dapat muncul di negara-negara Baltik, Azerbaijan, Kashmir atau Venezuela. Namun, sebagian besar analis yakin bahwa AS, Tiongkok dan Rusia lebih mungkin memegang tanggung jawab atas konflik perang global yang baru. Para pakar menekankan bahwa aksi militer besar dimulai dengan perselisihan kecil yang dapat dengan mudah meningkat menjadi Perang Dunie ke-3.

Buka daftar artikel Buka akun trading