logo

FX.co ★ Natal Ortodoks vs Barat: Apa bedanya?

Natal Ortodoks vs Barat: Apa bedanya?

Natal adalah salah satu hari besar keagamaan yang dirayakan pada tanggal 25 Desember oleh umat Katolik dan pada tanggal 7 Januari oleh Gereja Ortodoks Kristen. Natal diawali dengan Malam Natal. Kelahiran Yesus Kristus ditandai dengan terbitnya bintang Bethlehem. Seiring waktu, tradisi Natal telah berubah. Mereka telah memperoleh beberapa ciri khusus tergantung pada cabang-cabang agama Kristen. Baca tentang persamaan dan perbedaan antara Natal Katolik dan Ortodoks di artikel kami.

Natal Ortodoks vs Barat: Apa bedanya?

Tanggal Natal

Gereja-gereja Barat dan Timur merayakan Natal pada tanggal yang berbeda karena sistem kronologi yang berbeda. Umat Katolik merayakan hari libur menurut kalender Gregorian, dua minggu lebih awal dari yang dilakukan umat Kristen Ortodoks. Khususnya, tanggal Natal sebenarnya sama, dan perbedaannya hanya ada di kalender. Pada malam Natal, umat Katolik menghadiri misa malam. Di malam hari, ketika setelah bintang pertama terbit, mereka memulai makanan meriah mereka. Sebagai tradisi, rakyat memasak banyak makanan lezat. Dalam tradisi Orthodox, periode 40 hari yang disebut Puasa Kelahiran Kristus (Nativity Fast) terjadi sebelum Natal. Biasanya, umat Kristen tidak mengadakan pesta mewah pada Malam Natal.

Natal Ortodoks vs Barat: Apa bedanya?

Pelayanan Natal

Gereja-gereja ortodoks secara tradisional mengadakan satu kebaktian Natal yang berlangsung hingga pagi hari. Kebaktian ini mencakup Great Compline, Matin, dan Liturgi. Pada malam Natal, umat Kristen pergi ke Gereja untuk mengadakan Vesper. Mereka membuat pengakuan dosa dan menunggu Divine Liturgy saat mereka mengambil komuni Misteri Suci Kristus. Di gereja-gereja Katolik, ada misa malam sebelum Natal, serta tiga misa terpisah yang berlangsung pada malam hari, pagi dan sore. Hal tersebut melambangkan kelahiran Juru Selamat di pangkuan Bapa, di dalam rahim Perawan Maria, dan di dalam jiwa setiap orang.

Natal Ortodoks vs Barat: Apa bedanya?

Pentingnya Natal

Natal Ortodoks adalah hari libur keagamaan, bukan liburan keluarga seperti yang diasumsikan banyak orang. Perayaan tersebut didahului dengan puasa yang membutuhkan latihan spiritual dan kinerja fisik. Layanan Natal Ortodoks tidak berubah selama berabad-abad. Di Gereja Ortodoks, Paskah lebih penting daripada Natal: untuk Gereja Ortodoks, kebangkitan Kristus jauh lebih penting, sementara umat Katolik percaya bahwa kelahiran Kristus harus dipuji. Bagi umat Katolik, Natal adalah hari libur keluarga paling favorit. Berpuasa sebelum Natal tidak seketat di gereja Ortodoks. Ibadah Gereja Katolik telah beradaptasi dengan dunia modern dan menyederhanakan beberapa dalil kerasnya.

Natal Ortodoks vs Barat: Apa bedanya?

Makanan Meriah

Pada hari Natal, umat Katolik menyajikan beragam hidangan, tetapi yang terpenting adalah kalkun yang diisi dengan apel. Umat Kristen Ortodoks menyiapkan makanan meriah pada Malam Natal, menyusun 12 Hidangan Prapaskah (Lenten) sesuai dengan jumlah ajaran Yesus Kristus. Selain itu, mereka memasak hidangan tradisional seperti sochivo dan vsvar (compote). Sochivo terbuat dari gandum yang dibasahi dengan jus buah atau madu. Makanan tersebut dimasak dari millet atau nasi dengan madu, buah-buahan kering, dan kacang-kacangan. Vsvar adalah kolak yang terbuat dari buah-buahan kering. Saat Natal, umat Katolik memberikan hadiah kepada teman dan keluarga, berusaha menyenangkan semua orang, sementara umat Kristen Ortodoks biasanya menyiapkan hadiah hanya untuk anak-anak.

Natal Ortodoks vs Barat: Apa bedanya?

Simbol Natal

Umat Ortodoks menghormati Yesus Kristus, sedangkan umat Katolik memilih simbol Natal lainnya - St. Nicholas atau Sinterklas. Sinterklas adalah jantung natal. Dia memberi hadiah kepada anak-anak. Dia tidak mendatangi anak-anak dengan tas mainan dan permen seperti Pastor Christmas (Ded Moroz) di Rusia. Pada malam hari, dia mengunjungi anak-anak dan menyembunyikan hadiah di dalam kaus kaki, menggantungnya di atas perapian, dan kemudian dia pergi melalui cerobong asap. Tradisi ini memiliki asal-usul Kristen dan pagan. Banyak pendeta Ortodoks tidak menyetujui kebiasaan ini karena mereka berpikir bahwa tradisi pagan tidak boleh dicampur dengan tradisi Kristen.

Buka daftar artikel Buka akun trading