Petra, Yordania
Menatap kota unik ini yang membelah bebatuan, tidak dapat dipercaya bahwa kota ini telah berumur ribuan tahun: karena terlihat begitu megah dan tak tergoyahkan.
Namun, sentuhan banyak tangan pada muka bangunan dan tiang bangunan "Kota Merah Muda", ibukota kuno Idumea dan kerajaan Nabataean ini, membawa kerusakan dan kehancuran yang tidak kalah rusak dari yang disebabkan oleh hujan badai.
Lebih dari 800 monumen lokal kuno, termasuk istana Al-Khazneh yang menakjubkan, berada di bawah perlindungan organisasi internasional, UNESCO, yang telah memasukkan Petra ke dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 1985.
Pompeii, Italia
Iklim Italia yang cukup panas baru-baru ini menjadi lebih basah, membawa dampak pada bangunan-bangunan kuno yang secara harfiah dibangun kembali dari abu pada pertengahan abad ke-19.
Reruntuhan kota yang pernah sejahtera ini perlahan menghilang setiap tahunnya, diguyur hujan lebat dalam waktu tertentu sehingga mencegah dinding dan tanah mengering.
Atas fakta tersebut, UNESCO mengumumkan pada tahun 2014 bahwa Pompeii terancam penghancuran yang berulang, kali ini secara final, jika pihak berwenang Italia tidak mengambil tindakan serius untuk mengeringkan tanah.
Colosseum, Italia
Reruntuhan Colosseum termasuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru pada tahun 2007: keagungan bangunan yang mempesona meski tanpa dekorasi interior dan eksterior.
Setelah gempa bumi terbesar yang terjadi di Italia pada musim gugur tahun 2016, retakan baru muncul di dinding amfiteater Romawi ini, yang sempat dikhawatirkan oleh arkeolog, namun setelah pemeriksaan dan rekonstruksi parsial, bangunan ini diakui aman.
Namun demikian, Colosseum kini tengah terancam oleh gempa bumi atau kebakaran, bahkan rembesan air hujan, polusi atmosfer, dan getaran dari lalu lintas perkotaan yang intensif.
Chan Chan, Peru
Hujan dan badai tahunan secara harfiah mengaburkan bangunan-bangunan kuno kota Chan Chan, Peru, sebagai monumen arsitektur terbesar pada masa sebelum Columbus menduduki Amerika.
Dinding-dinding kota yang dibangun dari tanah liat dan batu dengan cepat kehilangan garis-garis tegas geometrisnya yang pernah menolong para ilmuwan dalam mempelajari fitur-fitur struktur politik dan sosial negara tersebut yang telah ada sejak lebih dari 800 tahun yang lalu.
Abu Mena, Mesir
Kota kuno lainnya, yang tengah berada di bawah ancaman kehancuran, terletak di dekat Alexandria.
Penyebab kehancuran banyak struktur bangunan di Abu Mena adalah kenaikan tajam air tanah yang membentuk ronga-rongga dan pengembangan pertanian yang intensif.
Berkat masuknya Abu Mena dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1979, sekitar 10 kompleks candi yang unik, gabungan unsur-unsur arsitektur Koptik, Mesir, Bizantium dan Yunani, dilindungi.
Masjid Djinguereber, Mali
Kerusakan besar terhadap warisan budaya disebabkan oleh serangan teroris pada tahun 2012 pada salah satu masjid tertua di Timbuktu: pada saat itu, tujuh dari enam belas makam telah dihapus dari muka bumi.
Sedangkan sisanya, takdir mereka telah ditentukan sebelumnya: dalam ratusan tahun yang akan datang, pada situs bangunan abad pertengahan, akan ada pasir apung. Kini, pasir apung tersebut perlahan menyerang kota ini.
Teater Romawi di Bosra, Suriah
Semua orang pernah mendengar tentang tragedi yang terjadi di Palmyra, Suriah. Beberapa arsitektur terbaik Romawi, Monumental Arch, kuil-kuil Bel dan Baal Shamina, hampir hancur seluruhnya.
Bagian tengah amfiteater Romawi ini juga rusak parah, namun direncanakan untuk diperbaiki, yang berarti bahwa kita akan segera melihat struktur megah ini lagi seperti sebelum invasi militan terjadi.