Api muncul pada jarak 55 km dari Athena pada tanggal 23 Juli. Karena angin bertiup kencang, api dengan cepat menyebar ke pemukiman pesisir antara Athena dan Korintus. Masih belum diketahui apa yang menyebabkan kebakaran itu.
Pada tanggal 25 Juli, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, menetapkan hari berkabung selama tiga hari untuk mengenang mereka yang meninggal. "Negara ini mengalami tragedi yang tak terbayangkan. Hari ini Yunani sedang berduka," jelas Tsipras.
Desa Mati di wilayah Rafina, yang populer di kalangan turis, mengalami kerusakan terparah. Penginapan-penginapan di sana telah rata dengan tanah.
Akibat bencana itu, sedikitnya 187 orang terluka, 23 di antaranya anak-anak.
Ratusan petugas pemadam kebakaran di Yunani mencoba menghentikan kebakaran. Kroasia, Spanyol, dan Italia mengirim pesawat penanggulangan api mereka. Negara Siprus mengirim pasukan petugas pemadam kebakaran.
Situasi terparah terjadi di daerah Kineta, di sebelah barat Attica. Jalan raya nasional Athena-Korintus ditutup.
Banyak yang melarikan diri dari rumah mereka keperairan dangkal, mencoba melarikan diri dari api. Hewan-hewan peliharaan juga lari ke pantai.
Kebakaran yang parah juga terlihat di sebelah timur ibukota di daerah Mati, Kallitekhnupoli, Rafina, dan Dau Pantelis. Kapal-kapal pasukan angkatan laut Yunani terlibat dalam evakuasi rakyat. Mereka mengevakuasi lebih dari 760 orang.
Angin yang kuat mempersulit perjuangan menaklukkan api. Kekuatan angin mencapai 100 km/jam.
Kebakaran hutan, yang melahap Yunani, telah dijuluki sebagai peristiwa kebakaran terkuat dalam sepuluh tahun terakhir. Kebakaran berskala besar seperti itu di Yunani terjadi pada tahun 2007, ketika hampir 3.000 kilometer persegi wilayah terbakar di Peloponnese, di Attica dan wilayah lain di negara tersebut.
Untuk membantu para korban, pihak berwenang Yunani akan mengirimkan 20 juta Euro dari program investasi negara.