Salah satu gelembung keuangan timbul di pasar bunga tulip pada tahun 1634-1637 di Belanda. Berbagai kelompok masyarakat di negara tersebut terlibat dalam perdagangan bunga tulip. Pada puncaknya, satu umbi tulip dihargai beberapa ribu gulden. Harga tulip saat itu bahkan melampaui harga emas dan perak. Gelembung ini meledak pada Februari 1637 dan pada Mei bunga-bunga berharga sekitar 20 guilder.
Pada 1711, Great Britain Company dibentuk di Inggris Raya, para pemilik saham perusahaan tersebut dijanjikan hak eksklusif untuk berdagang dengan wilayah jajahan Spanyol di Amerika Selatan. HIngga tahun 1717, perusahaan tersebut tidak menjalankan aktivitas komersil. Pada 1720, harga sahamnya mulai tumbuh pesat; dari 128 poundsterling (Januari) hingga 1.000 poundsterling (Agustus). Namun, pada akhir September, nilai sekuritas perusahaan tumbang ke harga 150 poundsterling, dan ribuan investor di ambang kehancuran.
Gelembung ekonomi lainnya terjadi di Jepang antara tahun 1986 dan 1991 dan disertai dengan beberapa kali kenaikan harga properti dan pasar saham negara tersebut. Sebagai hasil dari deflasi gelembung, yang berlangsung lebih dari 10 tahun, produk-produk buatan Jepang menjadi semakin kurang kompetitif di pasar luar negeri dan penurunan konsumsi dalam negeri menjadi penyebab deflasi, yang hingga saat ini masih berupaya diatasi.
Gelembung dotcom terjadi di antara tahun 1995 dan 2001 dan terbentuk karena kenaikan nilai saham beberapa perusahaan (sebagian besar dari Amerika) yang menawarkan penggunaan Internet untuk menghasilkan pendapatan. Puncak gelembung ini terjadi pada 10 Maret 2000, saat indeks NASDAQ mencapai level 5.132,52 poin selama perdagangan dan kemudian saat penutupan turun lebih dari separuhnya. Akhirnya, model bisnis baru ini terbukti tidak efektif yang mengakibatkan gelombang kebangkrutan dalam sektor ini dan jatuhnya harga komputer-komputer server.
Harga untuk properti perumahan di Amerika Serikat tumbuh dengan aktif hingga pertengahan tahun 2006, dimana setelahnya harga turun drastis. Pada saat yang sama, suku bunga pada pinjaman hipotek dengan bunga mengambang mulai naik. Hal ini berbuntut pada kenaikan jumlah cicilan bulanan dan mengakibatkan kenaikan tajam kredit macet. Pada 2007-2008, gelembung kredit yang sangat besar di pasar properti AS mulai menurun, sementara sekuritas turunan yang tersebar luar, termasuk diantaranya adalah subprime mortgages, hampir benar-benar turun.