Saya berhak untuk sukses.
Menurut Toren, sentimen seperti ini ada di antara pemuda di generasi manapun. Sementara itu, sejumlah besar pemuda tidak duduk diam. Mereka bekerja sangat keras. Tak ada yang bisa membawa keberuntungan berdasarkan keturunan saja. Hidup sangat sulit, tak ada manusia yang tak pernah merasakan masa-masa mengerikan. Dengan berhasil melewati masa-masa sulit, Anda belum berarti apa-apa. Mereka yang berhak untuk sukses adalah mereka yang berusaha mewujudkan impian. Sekali gagal bukan berarti Anda akan berhasil pada percobaan kedua. Setiap usaha adalah peluang baru untuk menciptakan kesuksesan. Anda belajar dari kegagalan masa lalu, namun bukan berarti Anda tak akan menemukan rintangan lagi setelahnya.
Sukses bisa datang dengan mudah
Pantau setiap kelompok pemasaran atau pembinaan di berbagai situs web, maka Anda akan menemukan banyak postingan yang membuat kesuksesan terdengar mudah. Orang-orang mempercaya hal tersebut, dan hal itu membuat mereka percaya bahwa sukses bisa dicapai tanpa kerja keras. Sangatlah penting untuk memahami satu hal penting: sukses adalah perjuangan, sepadan dengan usaha dan pengorbanan, dan Anda akan lahir kembali sebagai seseorang yang lebih baik lagi.
Saya bekerja dengan cerdas, bukan bekerja keras
Kesuksesan yang sebenarnya datang jika Anda bekerja keras dan cerdas. Tak jarang, orang-orang berpikir bahwa sikap tersebut akan menghindarkan mereka dari kerja keras atau menemukan jalan pintas. Cobalah untuk membuat keputusan cerdas yang menghindari pekerjaan ekstra yang tak penting, maka usaha Anda akan terbayar lebih cepat.
Akulah satu-satunya yang utama
Pola pikir ini merupakan pemikiran egois, yang ada di benak para entrepreneur pemula, dan hanya merupakan refleksi ambisius kaum muda. Toren meyakini bahwa Anda akan meraih kesuksesan sejati hanya jika motivasi Anda juga termasuk kesuksesan dan kesejahteraan orang-orang di sekitar Anda, baik itu seorang mentor maupun mitra atau tim karyawan Anda.
Saya hanya menguasai hal-hal yang saya butuhkan
"Sangat mengherankan ketika orang-orang yang meminta binaan dari saya justru lebih tertarik untuk menunjukkan pengetahuan dan pencapaian mereka daripada mendengarkan apa yang saya ajarkan", Adam Toren, seorang entrepreneur berpengalaman 30 tahun, berkata. Terlepas dari pengalaman dan pengetahuan Anda, luangkan waktu untuk mendengar orang lain dan rendah hati untuk menyadari bahwa Anda bisa mempelajari sesuatu dari siapapun. Pepatah berkata: "Teruslah giat belajar, meski seberapa hebatnya Anda saat ini."