Pada musim semi 2017, Snap meluncurkan IPO. Setahun lalu, Google ingin mengakuisisi perusahaan teknologi dan sosial media tersebut senilai $30 miliar, Business Insider mengutip sumber yang dekat dan di dalam Snap. Namun, kesepakatan tidak dicapai karena pendiri dan CEO Snap, Evan Spiegel, tidak menunjukkan ketertarikan terhadap proposalnya. Aplikasi pesan seluler dari Snap yaitu Snapchat, menjadi populer pada 2016, melampaui raksasa mikroblog Twitter dalam jumlah pengguna per harinya.
Investor pertama yang terlibat dalam mesin pencarian Google bersedia untuk mengguyurkan dana dalam perusahaan tersebut hanya jika pendiri Google yaitu Larry Page dan Sergey Brin memberikan jabatan CEO untuk orang luar. Ia adalah Eric Schmidt. Berkat Schmidt, Google berhasil mengumpulkan $1,42 miliar dalam penawaran saham perdananya. Saat Schmidt mundur pada 2011 Google telah tumbuh menjadi perusahaan bernilai $30 miliar. Setelahnya Page dan Brin tidak puas karena jabatannya diturunkan ke posisi manajer. Namun, menurut perusahaan penelitian CB Insights, CEO eksternal menjadi keberuntungan untuk Google.
Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, menawarkan 13% sahamnya kepada publik. Penawaran saham perdananya yang mengejutkan memecahkan seluruh rekor dan menjadi IPO terbesar yang pernah ada. Permintaan besar dari investor mendorong para penjamin IPO untuk menjual lebih banyak saham. Penjualan saham tambahan meningkatkan jumlah total yang dikumpulkan oleh Alibaba dari $21,8 miliar menjadi $25 miliar.
Facebook merampungkan pembelian bersejarahnya terhadap WhatsApp di 2014, akuisisi terbesar perusahaan tersebut. Perusahaan permodalan ventura, Sequoia Capital, menjadi satu-satunya institusi yang mendukung perusahaan layanan berbagi pesan tersebut, setelah menginvestasikan $60 juta sejak 2011 untuk 18% saham senilai $3 miliar. Fakta bahwa Facebooklah yang membeli WhatsApp menjadi faktor yang krusial bagi Sequoia Capotal. Satu dekade lalu, Mark Zuckerberg mengadakan pertemuan dengan Sequoia, namun dengan sengaja mengacaukannya. Ia telat datang dan menyampaikan presentasi dengan PowerPoint berjudul "10 Alasan Untuk Tidak Berinvestasi". Setelahnya, ia meminta maaf atas insiden ini.
Investor Peter Thiel menyebut kesangsiannya terhadap Facebook sebagai kesalahan terbesar dalam hidup. Ia menginvestasikan $500.000 dalam jejaring sosial tersebut pada 2004 dengan keyakinan bahwa jumlah ini cukup dan proyek Facebook terlalu mahal. Ia tidak mengubah pikirinnya saat kapitalis ventura Accel Partners dan Breyer Capital menanamkan $12,7 miliar untuk 15% saham di Facebook. DST Global, perusahaan investasi yang dipimpin oleh Yuri Milner dan Alisher Usmanov membeli sekitar 10% saham platform jejaring sosial tersebut dan kemudian pada 2013 menjual sahamnya. Yang menarik, anak perusahaan Gazprom, Gazprom Investholding LLC, menjadi salah satu investor di Facebook.
Stemcentrx, sebuah perusahaan yang mengembangkan perawatan kanker, adalah contoh lain perusahaan startup yang sukses. Namun, investor khawatir mengenai risiko-risiko yang ada, meskipun memiliki teknologi mutakhir. "Dengan banyaknya bioteknologi, kami merasa orang akan meremehkan kemungkinan-kemungkinan ini. Mereka mengatakan jumlahnya separuh, namun mungkin hanya satu dari 10. Dan bahkan jika hanya satu dari langkah-langkah ini adalah 1 dari 10, anda benar-benar gagal," Peter Thiel mengatakan.
Pada IPO Twitter, saham Union Square Ventures dari layanan jejaring sosial mikroblogging tersebut dinilai seharga $863 miliar. USV memimpin pendanaan dengan $5 juta pada 2007. Setelahnya, jumlahnya terus meningkat. Hingga para kapitalis ventura dapat membuat tesis investasi mereka dengan jelas, mereka dapat mencapai kesepakatan dengan kelompok pendiri yang lebih kuat yang merasa yakin bahwa mereka membentuk tim dengan investor yang tepat.
Raksasa game sosial Zynga memperoleh popularitasnya berkat game Farmville di Facebook. "Membangun jaringan game pada web sosial terkemuka adalah ide besar," tulis Fred Wilson dari USV. "Namun, hal yang paling penting adalah memasang API dari berbagai jejaring sosial sehingga anda dapat dengan mudah menemukan teman yang sedang online dan siap bermain dengan anda."
Lending Club, jaringan pinjaman peer-to-peer terbesar AS, menerima investasi dari DST Global milik Yuri Milner dan Coatue Management LLC pada November 2013. Setahun setelahnya, saat Lending Club menawarkan sahamnya untuk umum, IPOnya 20 kali mengalami oversubscribe dan sahamnya membumbung tinggi hingga 56% sepanjang hari pertama perdagangannya.
Mobileye, sebuah perusahaan pengembang sistem bantuan pengemudi dan penglihatan lanjutan yang berkantor pusat di Jerusalem, didirikan pada 1999. Perusahaan ini adalah pemasok utama untuk fitur kemudi otonom Autopilot di Tesla pada Model S. Pada 2017, Intel membeli Mobileye seharga $15,3 miliar, pembelian terbesar dalam sejarah Israel.