Mansa Musa
Mansa Musa menjadi juara dalam daftar orang terkaya sepanjang masa. Ia merupakan penguasa Mali pada abad ke-14 yang oleh para sejarawan kekayaannya diperkirakan menyentuh $415 milar. Namun beberapa ahli meyakini bahwa angka sebenarnya jauh lebih besar, mereka menyebut bahwa kekayaannya "tidak terhitung." Musa menjadi terkenal karena ziarah besarnya ke Mekkah, di mana saat itu ia membagikan emas kepada orang miskin, menimbulkan inflasi di beberapa wilayah. Ia juga mendanai pembangunan sejumlah masjid dan lembaga pendidikan, sehingga mengubah Mali menjadi pusat budaya dan pendidikan di Afrika.
Genghis Khan
Peringkat kedua ditempati oleh Genghis Khan yang merupakan pendiri Kekaisaran Mongol pada abad ke-13. Sang pemimpin memperluas Mongolia hingga menjadi kekaisaran terbesar pada masanya, menaklukan wilayah mulai dari Tiongkok hingga Eropa dan menyatukan sekitar 22% wilayah dunia. Kekayaan Genghis Khan tidak diambil berdasarkan jumlah emas dan permata yang ia miliki, namun pada sumber daya berupa lahan yang luas dan kekuatan yang ia miliki. Saat ini, nilai tanah-tanah tersebut diperkirakan melebihi $1 triliun.
Shenzong
Kaisar Shenzong dari Dinasti Song pada abad ke-11 juga dianggap sebagai salah satu tokoh paling kaya dalam sejarah. Pemerintahannya juga terdiri tepat saat Tiongkok berada pada puncak ekonomi, saat Dinasti Song menghasilkan sekitar 25-30% dari total PDB dunia, yang setara dengan $30 triliun pada masa sekarang. Shenzong memiliki akses tanpa batas ke sumber daya negara, ia mengendalikan pendapatan pajak dan pendapatan perdagangan yang besar, sehingga memungkinkannya untuk hidup mewah, memiliki pasukan yang tangguh, hingga mendanai proyek-proyek publik.
Akbar the Great
Akbar yang Agung memimpin Kekaisaran Mughal dari tahun 1556 hingga 1605. Di bawah kekuasaannya, kekaisaran tersebut berkembang tiga kali lipat dan mencapai kemakmuran ekonomi karena berhasil mengumpulkan pajak dan mempromosikan perdagangan. Pada akhir kekaisarannya, Akbar menyumbang sekitar 25% dari PDB dunia yang jumlahnya sekitar $21 triliun dalam nilai tukar saat ini. Akbar terkenal tidak hanya karena kekayaannya namun juga karena usahanya yang ingin mencapai persatuan budaya dan agama, mendorong dialog antar agama, serta mendukung seni terutama sastra dan arsitektur.
Wu Zetian
Wu Zetian merupakan satu-satunya wanita yang menduduki tahta kekaisaran Tiongkok. Ia memerintah mulai tahun 690 hingga 705 dan berkontribusi pada perkembangan Dinasti Tang yang pada era itu mentumbang sekitar 22,7% dari total PDB dunia, saat ini nilainya setara dengan $ 16 triliun. Kekayaan negara sebagian besar diraih dari perdagangan teh dan sutra, keduanya berkembang pesat di sepanjang Jalur Sutra. Meskipun pemerintahannya yang ketat, Wu Zetian memperluas wilayah kekaisaran secaera signifikan memperkuat ketangguhan ekonominya.
Julius Caesar
Julius Caesar yang merupakan Kaisar Romawi pertama ini hidup pada abad ke-1 SM dan menempati posisi keenam dalam daftar orang-orang paling kaya dalam sejarah. Kekayaannya diperkirakan mencapai $4,6 triliun dalam masa sekarang, atau sekitar seperlima dari ekonomi dunia saat itu. Setelah mengalahkan Mark Anthony dan Cleopatra, Caesar menjadikan Mesir sebagai provinsi pribadinya, yang secara substansial meningkatkan kekuatan finansialnya, karena Mesir menyumbang 30% dari PDB global saat itu. Di bawah pemerintahannya, Kekaisaran Romawi mencapai puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyebabkan kekayaannya bertambah secara eksponensial.
Solomon
Raja Solomon yang merupakan penguasa Israel pada abad ke-10 SM juga dikenal karena kekayaannya yang luar biasa. Menurut legenda, ia memiliki singgasana dari emas murni yang dihiasi oleh gading dan begitu banyak perak sehingga tidak ada harganya, seperti batu biasa yang mudah ditemukan. Kekayaannya menyentuh 2,2 triliun. Kontributor kekayaannya adalah dari perdagangan dan upeti negara tetangga seperti Arabia dan Levant.
Jakob Fugger
Jakob Fugger yang merupakan seorang bankir dan pengusaha Jerman pada masa Renaisans dianggap sebagai salah satu orang terkaya dan berpengaruh pada masanya. Nilai kekayaannya sebesar $227 miliar. Kekayaannya memungkinkan Fugger untuk memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap politik Eropa. Fugger membiayai raja dan paus, membandu Habsburg yang akhirnya membantu Habsburg menjadi dinasti paling berkuasa di Eropa.
William Sang Penakluk
William Sang Penakluk, Adipati Normandia dari tahun 1035 dan Raja Inggris dari tahun 1066, dikenang sebagai salah satu penguasa paling kaya raya di Abad Pertengahan. Kekayaannya William diperkirakan menyentuh $228 miliar di era saat ini. Hasilnya berasal dari peningkatan signifikan pada kepemilikan tanah kerajaan setelah menaklukan Inggris. Tanah-tanah tersebut menjadi sumber pendapatannya yang besar, sehingga memungkinkan William untuk memperkuat kekuasaannya dan memberi penghargaan kepada pendukung setianya, seperti keponakan Alan Rufus.
Alan Rufus
Alan Rufus yang merupakan keponakan Raja Inggris, William Sang Penakluk melengkapi daftar ini di posisi 10. Setelah tiba di Inggris pada tahun 1066, ia menerima tanah yang luas dari pamannya karena membantu menekan pemberontakan Saxon di utara. Pada saat kematiannya di tahun 1093, kekayaannya bernilai $195 miliar jika ada di era saat ini. Alan memiliki tanah yang luas, termasuk tanah-tanah utama di Yorkshire, menjadikan Alan sebagai salah satu pemilik tanah terbesar pada masanya.