logo

FX.co ★ Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Hadiah Nobel adalah salah satu penghargaan yang paling didambakan di dunia karena mengakui kemampuan luar biasa para pemenangnya. Banyak ilmuwan dan seniman berusaha keras memenangkannya. Namun, anehnya beberapa nama besar dalam dunia seni dan sains menolak menerima penghargaan yang didambakan tersebut.

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Leo Tolstoy

Leo Tolstoy, salah satu penulis Rusia paling penting di abad XIX, adalah salah satu tokoh pertama yang membangun tradisi aneh menolak hadiah Nobel. Pada 1906, Akademi Sains Rusia mengusulkannya sebagai kandidat penerima penghargaan. Namun, penulis itu meminta komite untuk menghapus namanya dari daftar kandidat. Alasannya adalah ketidakpercayaannya terhadap Komite Nobel dan keengganannya mengelola hadiah uangnya. "Aku terselamatkan dari kesulitan mengelola begitu banyak uang, karena uang sebanyak itu menurutku, hanya membawa kejahatan," Leo Tolstoy menjelaskan sudut pandangnya.

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Bernard Shaw

Dramawan dan penulis terkemuka Irlandia, Bernard Shaw, dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang sastra pada tahun 1925. Kutipan dari Nobel memuji karyanya sebagai "... yang ditandai oleh idealisme dan kemanusiaan, satir yang menggugah seringkali dimasukkan dalam keindahan puitis tunggal". Namun, Shaw sepakat untuk menerima hanya pengakuannya tapi menolak hadiah uang, dengan menyebutnya sebagai amal. Masalahnya adalah Bernard Shaw tidak menerbitkan satu tulisan pun di tahun ia memenangkan penghargaan yang bergengsi itu.

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Richard Kuhn

Pada 1938, ahli biokimia asal Jerman Richard Kuhn memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang kimia. Dalam penelitiannya, ia meneliti pengaruh karotenoid dan vitamin pada tubuh manusia. Namun, ia tidak dapat menikmati kejayaannya karena Adolf Hitler yang saat itu berkuasa melarang warga Jerman menerima penghargaan dari Komite Nobel.

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Gerhard Domagk

Ahli fisiologis asal Jerman, Gerhard Domagk, menciptakan beberapa obat untuk merawat infeksi tuberkolosis. Pada 1939, ilmuwan itu dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang kimia karena menemukan obat protonsil, cikal bakal antibiotik. Kimiawan yang cerdas ini menjalankan terapi sukses pertamanya untuk banyak penyakit bakteri. Namun, Komite Nobel hanya mengakui kontribusinya pada ilmu pengetahuan dunia karena ia menolak hadiah uang tunai akibat perang.

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Boris Pasternak

Pada Oktober 1958, penyair asal Rusia ini dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Nobel dalam bidang sastra. Namun, Boris Pasternak terpaksa menolak penghargaan itu atas perintah dari otoritas Soviet, yang melarang peredaran novelnya Doctor Zhivago. Sebelumnya, otoritas Soviet menerbitkan sebuah dekrit yang mengakui penghargaan Nobel berlawanan dengan Uni Soviet.

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Alexandr Solzhenitsyn

Alexandr Solzhenitsyn adalah penulis Rusia lainnya yang menolak hadiah Nobel. Pada 1970, novel The Gulag Archipelago menerima pujian "karena tekad etikanya dimana ia mengejar tradisi penting sastra Rusia.". Menariknya, setahun sebelum penyerahan penghargaan, ia dikeluarkan dari Serikat Penulis di USSR dan dikecam oleh media massa. Pada akhirnya, Alexandr Solzhenitsyn menerima penghargaan yang layak diterimanya pada 1974.

Tujuh tokoh besar yang menolak penghargaan Nobel

Liu Xiaobo

Pada Oktober 2010, Liu Xiaobo, seorang penulis asal Tiongkok dan aktivis hak asasi manusia, dianugerahi Hadiah Perdamaian Nobel. Ia menerima penghargaan ini karena unjuk rasa damainya yang berlangsung lama dan seruan kuat kepada masyarakat dunia untuk mengatasi isu-isu yang pelik. Sayangnya, Liu Xiaobo tidak dapat menerima penghargaan tersebut karena setahun sebelum nominasinya, filsuf itu dijatuhi hukuman penjara selama 11 tahun. Tokoh ini meninggal karena penyakit akut saat dipenjara di Tiongkok.

Buka daftar artikel Buka akun trading