logo

FX.co ★ 5 pertanyaan mengenai takdir tenggelamnya euro

5 pertanyaan mengenai takdir tenggelamnya euro

Mata uang tunggal Eropa selama ini ditahan oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik. Setelah mencapai paritas dengan dolar AS pada awal Juli, euro turun lebih rendah dari level psikologis ini untuk sementara waktu. Untuk saat ini, euro dalam posisi bertahan, meskipun sulit untuk menjaganya tetap terangkat.

5 pertanyaan mengenai takdir tenggelamnya euro

Penyebab kemerosotan EUR

Para analis menunjukkan dua alasan utama di balik kejatuhan euro: krisis energi (gas) di Eropa dan keraguan ECB dalam menaikkan suku bunga. Setelah AS dan sekutu Eropanya memberlakukan sanksi anti Rusia yang keras, krisis energi berskala penuh pecah di zona euro. Para pakar memperingatkan bahwa itu dapat menimbulkan resesi yang berkepanjangan. ECB tengah menghadapi tantangan karena siklus kenaikan suku bunga memberikan ancaman resesi. Sebaliknya, Federal Reserve telah berupaya untuk melakukan rangkaian kenaikan suku bunga yang agresif. Di tengah kebijakan Fed yang hawkish, investor tertarik oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS, sehingga mengalihkan fokus menjauh dari euro. Hasilnya, dolar AS rally di seluruh bursa.

5 pertanyaan mengenai takdir tenggelamnya euro

Pelemahan EUR memberikan ancaman pada ekonomi UE

Beberapa waktu lalu, otoritas moneter di banyak negara biasanya mentolerir depresiasi mata uang nasional mereka dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan keunggulan kompetitif untuk barang ekspor. Kini, ketika inflasi mengamuk di seluruh UE, pelemahan euro mendorong ekonomi jatuh. Tingkat CPI tahunan melonjak ke 8,6% pada bulan Juni untuk 19 negara yang menggunakan euro. Analis yakin bahwa pelemahan euro yang berkepanjangan mencegah ECB menjamin bahwa inflasi berkisar di sekitar level target 2%. Pada waktu yang sama, euro tampak lebih kuat dalam jangka menengah dibandingkan mata uang lainnya, dengan bergerak di belakang hanya dolar AS.

5 pertanyaan mengenai takdir tenggelamnya euro

Paritas penting dalam EUR/USD

Kebanyakan analis sepakat bahwa paritas dalam pasangan EUR/USD berperan sebagai level penting. Itu adalah ambang batas psikologis untuk bursa keuangan global. Pertama kali ketika euro jatuh ke paritas dengan greenback adalah pada Desember 1999. Mata uang bersama Eropa mengerahkan kekuatannya sejak itu. Belum lama ini, euro kembali terjun bebas. Para analis khawatir jika euro dapat terjebak dalam tren bearish untuk waktu yang lama. Untuk saat ini, euro tetap menjadi mata uang cadangan terpopuler kedua yang digunakan dalam transaksi-transaksi internasional dan disimpan dalam cadangan devisa bank-bank sentral.

5 pertanyaan mengenai takdir tenggelamnya euro

Apa peluang tren bullish EUR?

Saat ini, pertanyaan mengenai pemulihan euro masih terbuka. Para analis mengakui bahwa euro akan membalikkan jalur pergerakannya jika krisis gas diatasi di Eropa dan ECB mengejar ketertinggalan dari Federal Reserve dari segi suku bunga. Terlebih, bank sentral AS membuat langkah pertama dalam pengetatan moneter jauh lebih cepat dari ECB.

Sejauh ini, regulator AS itu telah meningkatkan suku bunga resminya sebesar 150 basis poin selama tiga bulan. Sedangkan, ECB menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam 11 tahun. Bagaimanapun, banyak analis ragu bahwa ECB akan melanjutkan siklus pengetatan moneter yang sedang berlangsung. Yang penting, ECB merasa lebih sulit untuk melakukan kenaikan suku bunga dibandingkan dengan bank sentral lainnya. Alasannya adalah risiko tinggi pengeluaran yang tidak terkendali oleh beberapa negara UE jika bunga pinjaman lebih tinggi.

5 pertanyaan mengenai takdir tenggelamnya euro

EUR mungkin punah?

Pertanyaan mengenai penarikan euro dari peredaran dan tumbangnya zona euro telah mengemuka di kalangan pelaku pasar. Para pakar mendesak bahwa kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Sebelumnya, euro biasa menjadi target bagi pihak anti euro yang menolak gagasan blok euro dan efisiensi pemerintahan dalam kawasan euro. Namun, otoritas itu mengatasi tantangan tersebut. Untuk saat ini, kemerosotan euro terhadap dolar AS memberikan eksportir Eropa keunggulan kompetitif. Sebaliknya. ini memberikan kelemahan bagi bisnis AS.

Buka daftar artikel Buka akun trading