Palo Alto Networks
Palo Alto Networks (PANW) merupakan salah satu pengembang perangkat lunak cybersecurity terbesar, yang memberikan layanan kepada 70 organisasi di 150 negara. Salah satu produk utama raksasa TI ini adalah platform yang menggabungkan firewall canggih dan sistem pencegahan intrusi. Inovasi ini memastikan keamanan jaringan klien. Saham perusahaan teknologi yang berbasis di California ini tampak menguat dalam waktu dekat. Sejak awal 2022, saham PANW melemah 5,3%, tetapi kemudian diperdagangkan pada $527 per unit. Kapitalisasi pasar PANW saat ini berjumlah $52,5 miliar. Pada kuartal ketiga tahun fiskal ini, pendapatan dan pendapatan Palo Alto Networks mengalahkan ekspektasi para pakar karena permintaan perangkat lunaknya meroket. Perusahaan ini merevisi naik prakiraan tahunan untuk pendapatan, omset, dan laba per saham di tengah meningkatnya permintaan layanan cybersecurity.
Phillips 66
Phillips 66, sebuah perusahaan energi multinasional Amerika, menjadi perusahaan selanjutnya yang berada dalam daftar perusahaan yang mampu menahan lonjakan inflasi dan pengetatan moneter. Phillips 66 aktif terlibat dalam pemrosesan, transportasi, penyimpanan, dan penjualan minyak, produk minyak bumi (bensin dan sulingan), gas alam, dan bahan bakar terbarukan. Sejak awal 2022, nilai saham perusahaan ini naik 52% menjadi $109,92 per unit. Kapitalisasi pasarnya diperkirakan mencapai $52,1 miliar. Phillips 66 aktif memperluas pendapatannya dan mempertahankan daya tarik investasi. Perusahaan ini terus meningkatkan pembayaran dividen kepada pemegang saham dan menggunakan program pembelian kembali saham. Phillips 66 menaikkan pembayaran dividen kuartalan sebesar 5% menjadi $0,97 per saham. Selain itu, price-to-earning ratio sahamnya relatif lebih rendah dibandingkan perusahaan energi lain, sehingga lebih murah. Phillips 66 berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari terus meningkatnya permintaan global bahan bakar serta minyak dan gas, yang mendorong penjualan dan labanya.
Bank of America
Bank of America (BofA), salah satu dari Empat Bank Besar di Amerika Serikat bersama dengan JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Citigroup, melengkapi peringkat ini. Konglomerasi keuangan ini melayani perusahaan-perusahaan di sektor korporasi AS dan menawarkan layanan manajemen kekayaan dan perbankan investasi. Sejak awal 2022, sahamnya turun 18% tetapi kemudian berhasil menutup kerugian. Kapitalisasi pasar Bank of America sekarang tampak sebesar $293 miliar. Terlepas dari kekhawatiran yang berkembang atas pengetatan moneter yang agresif oleh bank sentral AS, Bank of America diyakini diuntungkan dari kenaikan suku bunga. Menurut laporan keuangan Q1-nya, pendapatan bunga bersih bank ini dapat naik $5,4 miliar jika terjadi kenaikan suku bunga 100 basis poin. Yang terpenting, raksasa perbankan ini menawarkan dividen tahunan sebesar $0,84 per saham dengan hasil 2,31% kepada kliennya. BofA berpotensi naik 30%, ujar para pakar.