Stripe
Stripe adalah pemimpin diantara perusahaan teknologi yang IPO-nya diharapkan akan membawa keuntungan besar di 2022. Perusahaan ini dikhususkan dalam mendukung perusahaan yang menggunakan pembayaran online. Zoom, yang memberikan layanan konferensi video, dan pengembang software untuk toko-toko seperti Shopify dan Amazon adalah partner utama dari Stripe. Pada Maret 2021, Stripe menarik $600 juta, sedangkan modalnya mencapai %95 miliar. Saat ini, ini adalah start-up pribadi paling mahal di AS. Menurut CB Insights, dalam 11 tahun terahir, trader telah berinvestasi sekitar $3 miliar dalam saham perusahaan, dan itu bukanlah batasnya. Setelah IPO, nilai perusahaan mungkin naik ke $200-$250 miliar.
Revolut
Revolut adalah fintech start-up terkemuka. Pada Juli 2021, perusahaan berhasil mengumpulkan $800 miliar saat babak investasi. Investor ini dinilai sebagai start-up termahal kedua di Eropa pada $33 miliar. Pada Desember 2021, Revolut memperluas layanan banknya ke Perancis, Italia, dan Potugal. Para ahli menduga bahwa IPO sukses dari Nunbank yang dijadwalkan pada Desembe bisa menjadi petunjuk utama dari daftar saham Revolt yang berkembang pesat. Nunbank, secara khusus adalah organisasi keuangan terbesar di Amerika Latin yang sahamnya naik 15 setelah dibuka untuk umum. Saat ini, Revolut memiliki 16 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Perusahaan ini didukung oleh investor besar seperti Tiger Global, DST, Softbank, dan Index Ventures. Ekonom berfikir bahwa setelah IPO, Revolut akan senilai $70-$90 miliar.
Zipline
Dalam 6 tahun terakhir, Zipline, sebuah start-up asal California, telah memberikan layanan pengiriman pesawat otonom. Pada Juni 2021, selama babak investasi, Zipline berhasil menarik $250 juta. Oleh karena itu, modal perusahaan senilai total $2.75 miliar. Pada November 2021, Zipline menandatangani perjanjian dengan Intermountain Healthcare, sebuah perusahaan yang mengelola 24 rumah sakit dan 215 klinik di AS. Saat ini, drone perusahaan ini mengirimkan makanan, vaksin, dan obat-obatan penting ke seluruh Afrika. Spesialisasi perusahaan ini memproduksi drone nirawak dan software untuk menerbangkannya. Start-up ini dianggap sebagai yang menjanjikan sejak pasar pengiriman pesawat otomotif terus-menerus berkembang. Menurut Research and Markets, pada 2030, segmen pasar ini akan meningkat $39 miliar. Estimasi awal menunjukkan bahwa pada saat IPO mengambil alih di 2022-2023, Zipline bisa senilai $10 miliar.
Rapyd
Rapyd adalah sebuah pemimpin diantara perusahaan yang menawarkan beragam solusi untuk trading online. Rapyd adalah satu-satunya platform yang menawarkan akses ke 1.000 layanan pembayaran di 170 negara. Mereka telah menarik perusahaan global sebagai kliennya. Secara khusus, layanan taksi Uber juga menggunakan platform ini. Perusahaan Israel memberikan penggunanya dengan berbagai macam solusi pembayaran untuk bisnis internasional melalui API. Pada Agustus 2021, setelah babak investasi start-up ini mengumpulkan $300 juta. Satu bulan sebelumnya, perusahaan ini mengakuisisi pesaing Islandia Valitor senilai $100 juta. Kesepakatan ini memasuki 5 merger teratas dan akuisisi dalam bidang fintech tahun lalu. Belum lama ini, Rapyd membangun dana mereka sendiri, Rapyd Ventures yang memungkinkan perusahaan berinvestasi dalam start-up lain dan memberikan mereka dengan layanannya. Setelah IPO, yang dijadwalkan pada 2023, perusahaan akan senilai $40-$50 miliar.
Bolt
Bolt telah mengembangkan salah satu dari aplikasi transportasi pertama di Eropa. Aplikasi ini diharapkan akan memungkinkan perusahaan menurunkan harga layanannya. Bolt adalah start-up asal Estonia yang diciptakan pada 2013. Posisinya sendiri sebagai aplikasi super untuk transportasi dan pengiriman. Dengan bantuannya, memungkinkan untuk menyewa mobil, sepeda motor, sepeda atau pesan antar makanan. Pada Agustus 2021, Bolt mengumpulkan €600 juta ($678 juta). Selain itu, para investor memberi nilai perusahaan di €4miliar ($4.5 miliar). Pada Mei tahun lalu, Bolt meluncurkan layanan sharing mobil. Saat itu, perusahaan telah memperluas layanan pengirimannya ke 10 negara-negara Eropa. Sementara itu, jumlah pengguna di Eropa, Afrika, dan Amerika Latin telah mencapao 75 juta. Analis menduga bahwa setelah IPO, yang berencana mengambil alih di 2023-2024, perusahaan bisa senilai $10-$12 miliar.
Gorillas
Gorillas menutup 6 daftar teratas perusahaan teknologi yang menjanjikan yang IPO-nya akan membawa untuk besar di 2022. Gorillas adalah start-up pesan antar Jerman. Menurut pengelola perusahaan, laju pertumbuhan dari pendapatannya melebihi 300% pada basis tahunan. Itu lebih dari dua kali lebih besar dibandingkan dengan rivalnya. Pada Maret 2021, selama babak investasi, sekitar $290 juta diinvestasikan pada start-up. Oleh karena itu, nilai perusahaaan melampaui $ miliar. Oleh karena itu, Gorillas telah menjadi salah satu dari pertumbuhan tercepat di Eropa. Dalam 2 tahun terakhir, mereka telah memperoleh status unicornnya.