Selera risiko di kalangan nasabah bank kaya mendapatkan momentum di tahun 2020. Mereka dengan tergesa-gesa menarik dana dari simpanan mereka dan berinvestasi di saham. Para ahli mencatat pertumbuhan permintaan yang luar biasa terhadap saham Amazon, Tesla, Alibaba, Apple, IBM, Intel, Microsoft, Google, Samsung, dan Facebook. Bayer, Sanofi, Bristol-Myers, dan UnitedHealth Group juga menarik investasi besar-besaran. Pada 2021, preferensi nasabah bank swasta dapat berubah, menurut para ahli. Mereka merekomendasikan investasi di industri seperti energi bersih, proyek luar angkasa, dan saham perusahaan China terkemuka.
Energi hijau
Pada tahun 2021, energi hijau akan menjadi bidang terdepan dalam hal investasi baru dari klien bank swasta. Para ahli yakin bahwa investasi pada saham perusahaan energi akan menghasilkan keuntungan besar. Perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit tenaga surya dan angin, serta produksi kendaraan listrik akan masuk radar investor. Selain itu, klien kaya disarankan untuk memperhatikan value company. Value company adalah perusahaan yang tampaknya dinilai terlalu rendah di pasar karena sejumlah faktor eksternal. Contoh terbaik dari perusahaan undervalue adalah ExxonMobil, BP, Total, BMW, Daimler, dan General Motors.
Proyek luar angkasa
Para ahli menganggap perusahaan industri luar angkasa menjadi pemimpin investasi kedua tahun ini. Menurut perkiraan awal, pasar industri luar angkasa global akan mencapai $400 miliar pada tahun 2021 dan $1,4 triliun pada tahun 2030. Di sejumlah negara, energi hijau sedang aktif dikembangkan dan didukung di tingkat pemerintah. Berkat suku bunga rendah saat ini, investasi jangka panjang di industri luar angkasa telah menjadi tren.
Saham perusahaan besar China
Para ahli yakin saham perusahaan China menempati posisi ketiga bidang investasi paling menguntungkan bagi klien bank swasta. Ekonomi China ternyata menjadi satu-satunya ekonomi terbesar yang berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020. Menurut prakiraan Center for Economic and Business Research, pada tahun 2028, China kemungkinan telah menjadi ekonomi terdepan di dunia. Sebagian besar klien bank swasta aktif meningkatkan investasi di saham perusahaan China.