Chris Larsen (Cofounder, Ripple)
Posisi teratas diberikan kepada Chris Larsen dengan kekayaan bersih kripto sebesar $7,5 miliar - $8 miliar. Menurut Forbes, ia adalah orang terkaya dalam dunia kriptokurensi. Chris Larsen adalah cofounder Ripple, aset digital yang merupakan kripto terpopuler ke-3 di dunia. Kapitalisasi pasar Ripple lebih dari $30 miliar. Delapan tahun lalu, Larsen bersama dengan Jed McCaleb, kreator platform trading mata uang stellar, mulai menerapkan teknologi blockchain dalam operasional perbankan internasional. Setelahnya, ia mengembangkan token Ripple (XRP). Pada Januari 2018, harga Ripple meroket dan kapitalisasi pasarnya mencapai total $141 miliar.
Joseph Lubin (Co-founder, Ethereum; Founder, ConsenSys)
Posisi kedua diberikan pada Joseph Lubin, co-founder Ethereum dan founder ConsenSys, yang berperan sebagai studio produksi ventura untuk ekosistem Ethereum. Sebelumnya, pemilik kekayaan $1-$5 miliar ini bekerja untuk dividi manajemen kekayaan pribadi Goldman Sachs. Co-founder Ethereum ini menduga bahwa masa depan akan bergantung pada teknologi blockchain dan aset-aset digital. Pada akhir 2013 sampai awal 2014, Lubin bersama dengan cofounder Ethereum Anthony Di Iorio dan Vitalik Buterin mulai berinvestasi dalam Ethereum. Saat ini, Joseph Lubin memegang saham mayoritas di ConsenSys. Ia bertanggung jawab untuk audi keamanan, peluncuran token dan layanan lainnya kepada perusahaan tradisional.
Changpeng Zhao (CEO, Binance)
Changpeng Zhao menempati posisi ketiga dalam daftar miliarder kriptokurensi. Kekayaan bersihnya bervariasi dari $1 miliar sampai $2 miliar. Ia memperoleh modalnya lebih cepat dari miliarder lainnya. Ia hanya membutuhkan enam bulan. Changpeng Zhao mendirikan Binance, bursa kripto populer China. Binance adalah salah satu dari 10 bursa global teratas berdasarkan volume perdagangannya. Sebelumnya, Changpeng Zhao bekerja di OKCoin sebagai Direktur Teknologi atau chief technology officer dan Tradebook dari Bloomberg. Saat ini, Binance dikenal dengan kapabilitas 1,4 juta transaksi per detik yang menarik 6 juta pengguna. Binance kini menangani sekitar 120 koin. Lebih dari 25% penggunanya menjalankan transaksi dari AS.
Tyler dan Cameron Winklevoss (Co-founders, Winklevoss Capital)
Tyler dan Cameron Winklevoss menduduki peringkat keempat dalam daftar Forbes. Pada 2015, kembar Winklevoss membangun bursa kriptokurensi Gemini. Di Bursa kriptokurensi yang berkantor pusat di New York ini, investor dapat membeli dan menjual mata uang digital. Hari ini, layanan yang disediakan oleh Gemini telah tersedia di Asia dan Eropa. Gemini menjadi salah satu rival dari bursa kripto seperti Kraken dan Coinbase. Pada bursa kriptokurensi Gemini, aset digital terpopulernya adalah bitcoin dan Ethereum. Kakak adik ini aktif berinvestasi dalam kriptokurensi utama. Para analis mengestimasi kekayaan bersih mereka sebesar $900 juta sampai $1 miliar.
Brian Armstrong (CEO, Coinbase)
Brian Armstrong adalah yang kelima di antara miliarder terkaya kripto. Ia adalah founder dan CEO Coinbase, titik entri terpopuler untuk trading kriptokurensi di AS yang diluncurkan pada 2012. Kekayaannya diestimasi mulai $900 juta sampai $1 miliar. Saat ini, Coinbase adalah platform terpopuler untuk trading aset-aset digital di AS. Pengguna platfom dapat bertukar uang fiat ke dalam kriptokurensi. Mereka juga dapat membeli bitcoin, Bitcoin Cash, Ethereum, dan Litecoin menggunakan rekening bank mereka. Pada Agustus 2017, aplikasi Coinbase menjadi salah satu aplikasi yang paling diunduh di AppStore di wilayah AS. Dalam satu bulan, jumlah penggunanya melonjak ke $4,3 juta.
Anthony Di Iorio (Co-founder, Ethereum; Founder of Jaxx dan Decentral)
Posisi keenam diberikan kepada Anthony Di Iorio. Ia adalah co-founder dari token Ethereum dengan kekayaan antara $750 juta dan $1 miliar. Ia belajar dunia pemasaran di Ryerson University, Toronto. Namun, ia tertarik dengan teknologi blockchain, khususnya bitcoin. Pada 2012, Anthony bertemu dengan seorang jenius pendiri Ethereum, Vitalik Buterin. Tak lama setelahnya, Di Iorio membantu mendanai coding Ethereum. Saat ini, ia telah berinvestasi di berbagai jenis aset kripto termasuk Qtum, Vechain, dan Zcash.
Valery Vavilov (CEO, Bitfury)
Valery Vavilov menduduki peringkat ke-7 dalam daftar miliarder dunia kriptokurensi. Ia menjabat sebagai CEO di platform kriptokurensi Bitfury, untuk penambangan Bitcoin. Valery Vavilov memiliki kekayaan $500-$700 juta. Pebisnis ini telah lama tertarik dalam sistem uang terdesentralisasi.
Charles Hoskinson (Co-founder, Ethereum, IOHK)
Charles Hoskinson adalah yang ke-8 dalam daftar miliarder kripto versi Forbes. Ia adalah salah satu co-founder Ethereum. Kekayaannya bervariasi dari $500 sampai $600 juta. Ia adalah salah satu dari tujuh mitra Vitalik Buterin. Charles Hoskinson spesialisasi dalam investasi kriptokurensi. Ia membangun proyek baru bernama IOHK, platform blockchain publik yang dikembangkan untuk menciptakan kontrak-kontrak pintar. Platform ini menaungi kriptokurensi Ada serta Ethereum Classic dengan kapitalisasi pasar sebesar $3 miliar.
Brad Garlinghouse (CEO, Ripple)
Brad Garlinghouse menduduki posisi ke-9 dalam daftar. Kekayaannya berada di kisaran $400-$500 juta. Brad Garlinghouse adalah lulusan magister Harvard dan mantan CEO di layanan cloud Hightail. Ia juga menduduki jabatan presiden aplikasi konsumen di AOL dan wakil presiden senior di Yahoo. Sebagai CEO Ripple, Garlinghouse memiliki bagian saham 6,3% dalam perusahaan. Tahun ini, kapitalisasi pasar perusahaan tersebut telah mencapai $30 miliar.
Vitalik Buterin (Pencipta Ethereum)
Vitalik Buterin menutup daftar 10 miliarder teratas kriptokurensi. Buterin dianugerahi Peter Thiel Fellowship senilai $100.000 atas karyanya mengembangkan platform Ethereum dan mengasosiasikan mata uang digital Ether. ICO diluncurkan berkat jaring kriptokurensi ETH. Pada 2019, kapitalisasi pasar ICO mencapai $4 miliar. Saat ini, kapitalisasi pasar Ethereum melampaui $80 miliar. Vitalik Buterin, pemilik kekayaan $400-$500 miliar, bekerja sama dengan raksasa-raksasa IT seperti Microsoft, BP, dan JPMorgan Chase.