Uber
Setelah pemilihan presiden AS, saham Uber, layanan taksi terbesar di dunia, melonjak 14% menjadi $ 40,99 per saham. Menurut analis, angka ini lebih tinggi 30% dari angka yang tercatat di awal tahun ini. Uber dan perusahaan lain yang terkait dengan ekonomi kontrak bebas memenangkan pengesahan undang-undang pemungutan suara California yang bertujuan melindungi sistem pekerja kontrak mereka, sebuah kemenangan besar bagi perusahaan. Kini perusahaan tidak perlu mendaftarkan drivernya sebagai karyawan. Alih-alih paket sosial penuh, manajemen akan memperkenalkan paket terbatas. Taksi dan layanan pengiriman seperti Uber, Lift, Postmates Inc., dan Instacart Inc. mungkin tidak mematuhi peraturan hukum di California. Karena itu, jika Kongres terpecah, bisnis mereka tidak akan terpengaruh.
UnitedHealth Group
3Securities dari UnitedHealth Group, perusahaan asuransi kesehatan terbesar, naik 10% satu malam setelah pemilihan AS. Para ahli percaya bahwa alasan kenaikan adalah meningkatnya minat investor dalam segmen pasar seperti asuransi kesehatan dan pengiriman obat. Saham dari perusahaan meningkatkan momentum saat peluang demokrat memenangkan Senat tipis. Menurut analis, jika terdapat divisi dalam kongres, reformasi penetapan harga dan pengembalian dari harga obat tidak akan menerima persetujuan. Dibalik perkiraan tersebut, sekuritas UnitedHealth Group naik menjadi $354,56 per 1 saham. Kapitalisasi pasar perusahaan telah naik 30% sejak awal 2020. Banyak ahli yakin bahwa kurangnya kendali penuh terhadap Kongres oleh salah satu dari pihak, Demokrat atau Republik, akan memiliki dampak positif terhadap perkembangan perusahaan asuransi kesehatan.
Saham Facebook, raksasa media global, melonjak lebih dari 8% setelah pemilihan presiden AS. Sekuritas raksasa teknologi itu melonjak karena ekspektasi bahwa risiko regulasi yang lebih ketat di area ini akan diminimalkan. Facebook sebelumnya menghadapi klaim dari Federal Trade Commission (FTC), yang berencana mengajukan gugatan antitrust terhadap perusahaan. Media melaporkan bahwa FTC telah menerima keluhan tentang praktik anti-persaingan Facebook selama lebih dari setahun. Gugatan terhadap Facebook adalah bagian dari investigasi skala besar oleh pengawas antitrust AS yang memantau aktivitas perusahaan teknologi besar. Selama empat tahun terakhir, Facebook sering dikritik karena gagal melindungi privasi data pengguna. Raksasa teknologi itu juga dituding menyebarkan berita bohong. Dalam waktu dekat, Kongres tidak akan dapat membuat perbedaan dalam regulasi perusahaan teknologi besar, jadi perubahan positif tidak mungkin terjadi.