logo

FX.co ★ Empat skenario bagaimana alam semesta dapat berakhir

Empat skenario bagaimana alam semesta dapat berakhir

Para ilmuwan telah mengajukan beberapa teori tentang lenyapnya kontinum ruang-waktu. Mereka berpendapat bahwa alam semesta, yang muncul entah dari mana, bisa tiba-tiba lenyap. Mereka telah menganalisis empat kemungkinan cara kehancuran umat manusia yang terlihat sangat mengesankan dalam istilah astronomi

Empat skenario bagaimana alam semesta dapat berakhir

Big Crunch

Big Crunch adalah skenario hipotetis untuk nasib akhir alam semesta yang sangat berlawanan dengan teori Big Bang yang terkenal. Menurut konsep ini, alam semesta mungkin mengembang secara signifikan, sehingga meluncurkan proses pelenyapan. Proses ini akan dipercepat dengan meningkatnya gravitasi. Namun, ini tidak bisa bertahan selamanya, dan ekspansi akan berakhir. Ketika alam semesta mencapai batasnya, proses sebaliknya akan dimulai. Dengan kata lain, kontraksi akan menggantikan ekspansi. Artinya semua benda langit (meteorit, komet, planet, bintang, lubang hitam, dll) akan berkumpul menjadi satu titik. Ilmuwan percaya bahwa titik ini bisa sangat padat (sangat terkompresi).

Empat skenario bagaimana alam semesta dapat berakhir

Heat death dari alam semesta

Menurut teori kedua tentang lenyapnya kontinum ruang-waktu, dampak panas yang konstan dan kuat akan menghancurkan sebagian besar planet. Alam semesta akan mulai mengembang, mengalami tekanan gravitasi tanpa henti. Ini akan menyebabkan kematian massal bintang dan planet, yang akan mulai padam. Tidak akan ada cukup energi untuk kelahiran benda angkasa baru. Selain itu, materi hanya akan tetap dalam bentuk partikel elementer yang bergerak secara kacau di ruang angkasa. Tentu saja, partikel-partikel ini akan bertabrakan dari waktu ke waktu, tetapi tidak akan bertukar energinya. Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa semua makhluk hidup akan berubah menjadi partikel seperti itu.

Empat skenario bagaimana alam semesta dapat berakhir

Dampak lubang hitam

Ilmuwan percaya bahwa semua jenis materi yang ada di alam semesta berputar di orbit lubang hitam. Ini adalah formasi kosmik tertua, wilayah spesifik di alam semesta yang dikendalikan oleh tarikan gravitasi yang kuat. Hampir tidak mungkin untuk menahan tarikan ini: ia menarik benda apa pun di sekitarnya. Tarikan raksasa lubang hitam adalah "penyedot debu" yang menyedot materi antarbintang dan semua jenis radiasi. Jika benda langit memasuki orbit lubang hitam, ia dan gugusnya menghilang tanpa jejak. Di masa depan, lubang-lubang ini tidak hanya akan menyerap materi di sekitarnya, tetapi juga satu sama lain.

Empat skenario bagaimana alam semesta dapat berakhir

Hilangnya waktu

Kemungkinan hilangnya waktu adalah teori kematian alam semesta yang paling misterius. Ini sangat sulit untuk dipahami, karena umat manusia tidak membayangkan dirinya di luar waktu. Seluruh hidup kita, dari lahir sampai mati, terhubung dengan konsep waktu. Sulit membayangkan waktu bisa tiba-tiba berhenti. Dalam pemahaman kami, itu konstan dan tidak bisa menghilang ke udara tipis. Oleh karena itu, sulit untuk mengasumsikan bahwa waktu dapat membeku dalam satu saat. Tidak akan ada masa lalu maupun masa depan. Hanya akan ada satu momen tak terbatas. Menurut ilmuwan, dalam hal ini, waktu akan membeku selamanya, berhenti dalam sekejap seperti gambar dalam sebuah foto.

Buka daftar artikel Buka akun trading