Kenaikan suku bunga acuan oleh Fed AS
Para analis menduga bahwa Fed AS kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada 2020-2021. Namun, jika regulator tersebut mengambil keputusan tersebut, bursa saham AS akan menjadi yang pertama menerima pukulan. Faktanya adalah suku bunga yang rendah dapat menyebabkan banyak risiko yang mendorong investor menggelontorkan uang ke dalam saham-saham perusahaan besar. Saat ini, pelaku pasar kebanyakan memilih untuk menginvestasikan dana dalam saham-saham perusahaan teknologi seperti Amazon, Apple, dan lainnya. Dana juga dikumpulkan dalam beberapa bidang seperti pasar perumahan, hiburan digital dan barang konsumen.
Sell-off saham perusahaan teknologi terbesar
Penjualan besar-besaran atau sell-off perusahaan teknologi tinggi, bank dan perusahaan besar serta organisasi spesialisasi industri dan sektor penting lainnya dalam ekonomi memberikan ancaman besar terhadap bursa saham Amerika. Para ekonom menduga sell-off dapat dipicu oleh lonjakan suku bunga dan faktor-faktor geopolitik, termasuk babak baru konflik AS-China.
Perlambatan pemulihan ekonomi AS
Jika pertumbuhan ekonomi AS stagnan, bursa saham negara dapat sangat terdampak. Kenaikan dalam jumlah penjualan rumah pribadi adalah sinyal utama kebangkitan ekonomi. Lonjakan penjualan telah mendorong pasar untuk peralatan rumah tangga dan bahan bangunan. Hasilnya, beberapa sektor ekonomi AS mendekati kemakmuran. Pada waktu yang sama, investor menempatkan dana dalam saham perusahaan-perusahaan kereta api dan otomotif. Dengan demikian, di tengah optimisme pasar saham, indeks Dow Jones Transportation Average melaju 2,6% dimana saham salah satu perusahaan logistik transportasi terbesar JB Hunt Transport Services naik hampir 10%. Namun, FedEx, sebuah perusahaan pengiriman barang, menunjukkan performa terbaik karena sahamnya membumbung tinggi hingga 30,6%.
Gugatan hukum terkait pilpres AS
Sebagian besar analis yakin bahwa pemilihan presiden mendatang yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada 3 November akan disertai dengan pertarungan sengit. Presiden AS saat ini Donald Trump akan sulit meninggalkan jabatannya tanpa perlawanan. Jika kalah, ia pasti akan mempertahankan haknya di pengadilan. Jika dilakukan penghitungan suara dan Trump berhasil memperoleh kemenangan melalui pengadilan, maka ekonomi AS akan berada dalam situasi yang mengkhawatirkan. Hasilnya, bursa saham dapat tenggelam ke titik nadir.
Lonjakan harga minyak
Harga minyak yang membumbung tinggi juga dapat berdampak negatif pada pasar saham AS. Sebagian besar negara, termasuk Arab Saudi dan Rusia, serta perusahaan minyak serpih AS, tertarik dengan harga minyak yang tinggi. Namun, lonjakan tajam dan tak terduga kuotasi dapat meruntuhkan ekonomi AS yang baru saja memulai pemulihan. Situasi yang sama terjadi pada tahun 2008 saat harga minyak melonjak. Namun, para analis menduga bahwa skenario ini sulit terjadi.