logo

FX.co ★ Wabah paling terkenal dan mematikan di abad ke-21

Wabah paling terkenal dan mematikan di abad ke-21

Infeksi virus corona COVID-19 yang disebabkan oleh 2019-nCoV telah mendapat sorotan terluas di dunia. Virus ini berkembang pesat diseluruh dunia dan daftar negara-negara di mana kasus-kasus dari virus yang sebelumnya tidak dikenal telah direkam meluas setiap hari. Namun kemanusiaan telah melihat beberapa epidemi mengerikan yang meninggalkan jejak besar dalam sejarah.

Ketahui wabah yang paling berbahaya denganFind out the most dangerous diseases with patogen yang baru muncul yang telah mengguncang dunia selama 20 tahun terakhir di galeri foto kami

Wabah paling terkenal dan mematikan di abad ke-21

SARS

Severe Acute Respiratory Disease (SARS), disebabkan oleh virus corona SARS, menjangkiti pada November 2002 di provinsi China Selatan Guangdong.

Sebelumnya, virus tersebar dalam populasi musang dan kelelawar di China.Strain pembunuh yang muncul dari hewan-hewan ini menyebar ke 37 negara. Secara keseluruhan, virus SARS merenggut nyawa 916 orang.

Originally, the virus was circulating in Chinese populations of civets and bats. The killer strain that arose from these animals spread to 37 countries. Overall, the SARS virus claimed the lives of 916 people.

Ahli virologi Italia Carlo Urbani, yang kemudian tewas karena penyakit ini, memiliki peran penting dalam mengatur tindakan karantina segera yang menyelamatkan nyawa banyak orang.

Wabah paling terkenal dan mematikan di abad ke-21

Avian flu

Avian flu adalah penyakit yang dsebabkan olehwabah unggas domestik seperti ayam, bebek, dan angsa. Khususnya, virus ini telah disebutkan sejak abad XIX dengan berbagai nama.

Agen penyebab virus berbahaya pada tahun 2007 adalah strain H5N1 yang sangat patogen. Virus menular itu berasal dari Cina di mana ia menyebar di antara berbagai spesies burung dan hewan. Untungnya, tidak ada terlalu banyak kasus infeksi karena virus tersebut diperkirakan menyebar terutama dari burung ke manusia, bukan dari orang ke orang. Namun, dalam 60% kasus, orang meninggal karena flu burung.

Hasil kematian terakhir tercatat di 2014.

Wabah paling terkenal dan mematikan di abad ke-21

Flu Babi

Flu babi adalah salah satu dari banyak subtipe virus influenza H1N1. Babi adalah tuan rumah utama dari virus influenza babi klasik.

Kasus pertama infeksi terjadi di 2009 di Mexico City dan dalam 3 bulan, virus A/H1N1 telah menyebar ke total 74 negara dan wilayah. Sejumlah besar hewan telah dibunuh namun virus bermutasi dan melintasi penghalang antarspesies.

Dalam kasus parah, flu babi menyebabkan kematian. berkat langkah vaksinasi global yang dilakukan pada akhir musim panas 2010, epidemi ini berakhir. Wabah terakhir A/H1N1 dilaporkan di tahun 2015.

Wabah paling terkenal dan mematikan di abad ke-21

MERS

Sindrom pernapasan Timur Tengah (Middle East respiratory syndrome) juga berasal dari coronavirus. Ini dapat terdeteksi hanya dengan tes laboratorium.

MERS muncil di Arab Saudi tahun 2012. Tidak seperti wabah flu lain, ini adalah virus yang sangat berbahaya karena menyebabkan kematian di lebih dari 30% kasus.

Ilmuwan masih tidak dapat menetapkan akan yang sebenarnya menyebabkan mutasi virus dan dalam kondisi seperti apa. Meski terdapat hipotesis bahwa unta mungkin menjadi sumber utama penularan kepada manusia.

Manusia terkadang terinfeksi oleh penyakit namun virus ini belum diketahui obatnya. Oleh karena itu, uji klinis dari vaksin sedang dilakukan.

Wabah paling terkenal dan mematikan di abad ke-21

Ebola

Pada tahun 2014, Ebola menyapu negara-negara Afrika Barat, menjadi epidemi terbesar di wilayah tersebut. Yang cukup menarik, patogen demam berdarah adalah lima virus yang ditularkan oleh kelelawar dan monyet.

Gejala-gejala demamnya sangat parah: lemas, sakit kepala, sakit perut, pendarahan dari selaput lendir, dan dehidrasi.

Pada tahun 1970-an, korban jiwa mencapai 90%. Saat ini secara signifikan lebih rendah tetapi tidak ada vaksin yang telah berhasil diuji pada manusia. Wabah Ebola mereda pada Desember 2015. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, itu merenggut nyawa lebih dari 22 ribu orang.

Buka daftar artikel Buka akun trading