Turning Torso, Swedia
Arsitek asal Spanyol Santiago Calatrava menjadi pelopor dalam menciptakan gedung-gedung berbentuk spiral. Pada 2005, di kota Swedia Malmö, ia merancang menara "meliuk" setinggi 190 meter, Turning Torso. Bentuk menara pencakar langit ini berdasarkan pada bentuk batang tubuh atau torso manusia yang meliuk. Menara ini terdiri dari 9 blok prisma berbentuk pentagon yang meliuk dari bawah ke atas. Turning Torso adalah salah satu dari beberapa gedung yang memiliki baja luar dan dalam yang menopang rangka bangunan di dalamnya.
Shanghai Tower, China
The Shanghai Tower adalah gedung meliuk tertinggi di dunia setinggi 632 meter. Gedung ini adalah bagian dari sebuah komposisi bangunan yang terdiri dari tiga menara pencakar langit yang mutakhir. Desain menaranya unik dan harmonis. Gedung ini dibentuk dengan 9 gedung berupa tabung yang ditumpuk di atas tabung lainnya, semuanya dilekatkan dengan lapisan dalam dari kaca. Tiap 9 zona memiliki atrium, taman, kafe, restoran dan area perbelanjaannya sendiri dengan pemandangan panorama kota. Tim arsitek gedung berhasil menciptakan sebuah pencakar langit yang memenuhi standar lingkungan internasional.
Cayan Tower, Dubai
The Cayan Tower adalah gedung pencakar langit residensial yang dibangun pada 2017 di Dubai. Desainnya yang tidak biasa dibentuk dengan memutar dinding menara dari pondasinya ke puncak gedung dengan putaran 90 derajat, dimana tiap lantainya diputar 1,2 derajat di seputar elevator berbentuk tabung. Desain interior gedung ini terlindungi dari pancaran langsung sinar matahari dengan panel layar yang dapat digerakkan. Semua komunikasi berada di pusat "inti layanan" menara. Dek observasi gedung menawarkan pemandangan kota yang mempesona. Menara pencakar langit ini setinggi 307 meter.
F&F Tower, Panama
Menara yang mengagumkan ini menjadi gedung berbentuk spiral pertama di Amerika Latin. Gedung ini dibangun di pusat kota Panama City pada 2011. Rancangan menara pencakar langit sangat rumit dan berdasarkan pada geometri berputar dan sebuah prisma. Dengan bantuan arsitek-arsitek lokal berbakat, proyek ambisius ini terwujud. Hasilnya, pencakar langit berbeton baja setinggi 243 meter, yang dilapisi dengan cermin berkilau dan memberikan bangunan ini tampilan yang futuristik, telah menjadi daya tarik utama kota ini.
AL Tijaria Tower, Kuwait
AL Tijaria Tower, yang dibangun pada 2009, memiliki tinggi 218 meter. Struktur bangunan spiral dibangun di sekitar inti bangunan yang berbentuk lingkaran. Menara ini dibangun dari tepi lempengan yang diputar berurutan searah jarum jam dari tiap lantai. Beginilah cara menara pencakar langit ini meliuk 80 derajat dari lantai dasar hingga ke lantai atas. Keistimewaan menara ini adalah terdapat enam lantai yang diperuntukkan khusus untuk taman atrium pribadi vertikal.
United Tower, Bahrain
Sebuah menara pencakar langit unik setinggi 50 lantai, United Tower, terletak pada pulau buatan di teluk Bahrain. Menara yang dibangun pada tahun 2017 ini berbentuk seperti bor raksasa. Liukan spiral dimulai dari pondasi bersegi delapan yang diputar melawan arah jarum jam dan menawarkan pemandangan teluk yang mengagumkan. Hotel mewah berbintang lima menempati 14 lantai pertama gedung pencakar langit ini, sementara sisanya ditujukan untuk perkatoran, toko dan apartemen. Tinggi menara ini mencapai 200 meter.
Mode Gakuen Spiral Tower, Jepang
Mode Gakuen Spiral Tower setinggi 170 meter ini dibangun di Nagoya, Jepang pada 2008. Gedung berbentuk spiral ini menampung tiga sekolah kejuruan: sekolah tinggi mode, sekolah teknologi informasi dan desain, serta sekolah kedokteran. Struktur penopang gedung terdiri dari inti pusat yang terbuat dari kolom-kolom baja berisi beton. Inti pusat ini menopang tiga sayap menara berbentuk kerucut. Mode Gakuen Spiral dilengkapi dengan salah satu sistem isolasi seismik paling canggih di Jepang yang membuat gedung tahan terhadap guncangan gempa bumi yang kuat.
Generali Tower, Italia
Generali Tower dirancang oleh arsitek cemerlang Zaha Hadid pada 2018. Tinggi menara mencapai 170 meter. Pencakar langit ini telah menjadi jantung dari proyek berskala besar CityLife. Bangunan ini benar-benar ramah lingkungan karena dilengkapi dengan sistem-sistem energi alternatif paling canggih. Ciri khas gedung ini terletak pada pelindung sinar matahari, ventilasi alami dan sistem penerangan pada siang harinya. Struktur penopang gedung menyediakan penghangat dan pendingin ruangan yang hemat energi.