Indeks NZX 50 mengalami penurunan sebesar 27 poin, atau 0,2%, menjadi 12.307 selama sesi pagi hari Kamis, secara efektif menghentikan tren kenaikan selama lima hari. Penurunan ini sejalan dengan kinerja negatif Wall Street pada hari Rabu, di tengah kekhawatiran baru mengenai potensi dampak ekonomi dan inflasi dari perselisihan perdagangan global terhadap AS. Eskalasi ketegangan oleh Presiden Trump terjadi dengan penandatanganan tarif 25% pada impor mobil, dengan tarif lebih lanjut diantisipasi minggu depan. Investor mengambil sikap hati-hati menjelang rilis data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Jumat dan angka Indeks Manajer Pembelian (PMI) yang diharapkan dari China, mitra dagang utama, pada minggu mendatang. Penurunan indeks dipengaruhi oleh aksi ambil untung di sektor seperti konsumen, layanan komersial, dan kesehatan, setelah kenaikan satu hari yang signifikan pada saham-saham Selandia Baru yang belum terlihat sejak November. Namun, prospek tiga kali pemotongan suku bunga yang diharapkan oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNNZ) tahun ini, kemungkinan pada bulan April, Mei, dan kemudian pada tahun 2025, membantu membatasi penurunan lebih lanjut, dengan inflasi yang dikelola dengan baik. Saham-saham yang mengalami penurunan termasuk Serko Ltd. (-1,8%), A2 Milk Co. (-1,5%), Ebos Group (-1,3%), Restaurant Brands NZ (-1,1%), dan Colonial Motor Co. (-0,7%).
FX.co ★ Saham Selandia Baru Sedikit Turun
Saham Selandia Baru Sedikit Turun
*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading