Defisit transaksi berjalan Indonesia menunjukkan perbaikan pada kuartal ketiga tahun 2024. Menurut data terbaru yang dirilis pada 21 November 2024, defisit transaksi berjalan Indonesia turun dari -0,90% dari PDB di kuartal kedua menjadi -0,60% dari PDB pada kuartal ketiga.
Penurunan defisit ini memberikan sinyal positif terhadap kesehatan ekonomi Indonesia, menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan negara untuk mendanai aktivitas ekonominya tanpa mengandalkan pembiayaan dari luar negeri secara berlebihan. Penurunan yang signifikan ini dapat mencerminkan peningkatan ekspor atau penurunan impor yang, pada akhirnya, mengurangi ketergantungan pada pembiayaan luar.
Analis ekonomi menyebutkan bahwa meskipun angka ini masih negatif, tren penurunan defisit ini menghadirkan prospek yang lebih baik untuk kestabilan ekonomi Indonesia, terutama dalam memperkuat nilai tukar rupiah dan meningkatkan kepercayaan investor. Pemerintah diperkirakan akan terus mengadopsi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekspor serta memperkuat industri dalam negeri untuk menjaga momentum positif ini.