Pada hari Rabu, pasar Swiss berhasil tetap berada di wilayah positif untuk sebagian besar hari, tetapi gelombang tekanan jual yang ringan menjelang jam terakhir menyebabkan sedikit penurunan pada penutupan. Ketegangan geopolitik yang berkelanjutan dari konflik Rusia-Ukraina tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi sentimen investor. Selain itu, pelaku pasar mencerna data ekonomi signifikan dari Eropa, terutama angka inflasi Inggris.
Indeks acuan SMI, yang sempat naik ke 11.641,97 di awal sesi, akhirnya ditutup dengan penurunan kecil sebesar 1,79 poin, berakhir di 11.539,64, sekitar 30 poin di atas titik terendah hari itu.
Di antara saham individu, VAT Group turun sebesar 2,37%, sementara Adecco, Kuehne + Nagel, Swatch Group, Sika, Logitech International, Straumann Holding, Schindler Ps, dan Roche Holding mengalami penurunan antara 0,5% hingga 1,1%.
Sebaliknya, Partners Group mengalami kenaikan hampir 1% setelah mengakuisisi sebagian besar saham di Bluesea Hotels, sebuah platform perhotelan yang berbasis di Spanyol. Kesepakatan ini akan membuat Partners Group mendapatkan kursi di dewan Bluesea untuk mengawasi renovasi, ekspansi, dan akuisisi hotel bekerja sama dengan Portobello Capital.
Holcim mencatat kenaikan sebesar 1,83%, dengan Julius Baer menguat sebesar 1,3%. Pemenang lainnya termasuk Sonova, Swiss Life Holding, Lindt & Sprüngli, Lonza Group, dan Swiss Re, yang semuanya naik antara 0,5% dan 1%.
Ketidakstabilan geopolitik akibat konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung terus memberikan tekanan pada sentimen pasar. Menyusul peringatan tentang kemungkinan serangan udara besar Rusia di Kyiv, Kedutaan Besar AS mengumumkan penutupannya untuk hari itu sebagai tindakan pencegahan. Perkembangan ini terjadi setelah Rusia bersumpah untuk membalas keputusan Presiden Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menyerang target Rusia menggunakan rudal buatan AS, keputusan yang memprovokasi Kremlin.
Baik kedutaan Yunani maupun Spanyol di Kyiv juga tetap ditutup untuk umum, menanggapi beberapa sirene serangan udara semalam.
Dalam berita ekonomi, inflasi harga konsumen Inggris melampaui ekspektasi pada bulan Oktober, mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter Desember. Menurut Kantor Statistik Nasional, indeks harga konsumen naik 2,3% secara tahunan, naik dari kenaikan 1,7% pada bulan September—terendah sejak April 2021. Tingkat ini melebihi target 2% Bank of England dan melampaui perkiraan ekonom sebesar 2,2%.