Pasar saham Thailand mengalami tren naik selama empat sesi terakhir, naik hampir 35 poin atau 2,8%. Bursa Efek Thailand (SET) saat ini berada di atas angka 1,320 poin, meskipun bisa mengalami perlambatan pada hari Selasa.
Prospek global untuk pasar Asia tetap tidak pasti karena prospek suku bunga yang tidak jelas. Sementara pasar Eropa menurun dan pasar AS menunjukkan aktivitas campuran namun datar, pasar Asia diperkirakan akan mengikuti tren serupa.
Pada hari Senin, SET mengalami kenaikan moderat di berbagai sektor termasuk makanan, konsumen, keuangan, industri, properti, sumber daya, layanan, dan teknologi. Indeks naik 10,51 poin atau 0,80%, ditutup pada 1,322.50 setelah mencapai titik terendah 1,311.05. Volume perdagangan tercatat sebanyak 10,073 miliar saham, dengan total nilai 31,377 miliar baht. Ada 311 saham naik, 178 saham turun, dan 166 saham yang tetap tidak berubah.
Kinerja yang patut dicatat termasuk Advanced Info, yang meningkat sebesar 1,43%, dan Thailand Airport, naik sebesar 1,33%. Sebaliknya, Asset World dan Bangkok Dusit Medical mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,55% dan 0,93%. Pergerakan signifikan lainnya termasuk Charoen Pokphand Foods yang naik 3,39%, Energy Absolute turun 3,65%, dan PTT Oil & Retail melonjak 1,86%.
Wall Street tidak memberikan banyak arahan, karena rata-rata utama dibuka lebih tinggi namun kemudian berfluktuasi sebelum ditutup dengan hasil beragam. Dow Jones Industrial Average turun 31,08 poin atau 0,08% ke 39,344.79. NASDAQ meningkat 50,98 poin atau 0,28% ke 18,403.74, dan S&P 500 menambahkan 5,66 poin atau 0,10% untuk ditutup pada 5,572.85—keduanya mencetak rekor tertinggi.
Konsistensi ini mencerminkan ketidakpastian seputar prediksi suku bunga menjelang laporan ekonomi utama tentang harga konsumen dan produsen. Partisipan pasar juga memantau dengan cermat kesaksian mendatang Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan kongres untuk mendapatkan wawasan tentang kebijakan suku bunga di masa depan.
Harga minyak turun pada hari Senin menyusul penutupan beberapa fasilitas ekspor di dekat Houston akibat Badai Beryl. Kontrak berjangka West Texas Intermediate Crude untuk Agustus turun $0,83 atau 1%, menetap di $82,33 per barel.