Dalam menghadapi meningkatnya ketegangan geopolitik, pemerintah AS telah memulai penyelidikan besar-besaran terhadap 100 armada kapal tanker minyak, mencurigai mereka melanggar sanksi yang dikenakan terhadap ekspor minyak Rusia, menurut laporan Business Insider. Departemen Keuangan AS telah mengirimkan pemberitahuan kepada 30 perusahaan pengelola kapal untuk meminta informasi tentang 100 kapal yang mungkin melanggar sanksi terhadap ekspor minyak Rusia. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa minyak Rusia diperdagangkan di atas batas harga yang ditetapkan sebesar $60 per barel. Langkah ini sejalan dengan pembatasan harga minyak Rusia yang diangkut melalui laut, sebuah tindakan yang dirancang untuk membatasi aliran pendapatan Rusia di tengah konflik global yang sedang berlangsung. Setelah penerapan batasan ini, penyedia layanan Barat, termasuk sektor transportasi, asuransi, dan keuangan, dilarang memfasilitasi transaksi yang melibatkan minyak Rusia. Pada bulan Oktober 2023, Amerika Serikat memberikan sanksi kepada dua pemilik kapal tanker yang dituduh mengangkut minyak Rusia dengan harga di atas ambang batas $60. Meskipun ada langkah-langkah ini, Ural, yang merupakan patokan minyak mentah Rusia, terus diperdagangkan di atas batas tersebut. Situasi ini semakin diperumit oleh negara-negara seperti Tiongkok dan India, yang terus membeli minyak Rusia dan bukan bagian dari negara-negara yang memberikan sanksi.
FX.co ★ AS memperketat pengawasan terhadap kapal tanker minyak untuk mencari pelanggar sanksi
AS memperketat pengawasan terhadap kapal tanker minyak untuk mencari pelanggar sanksi
*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Komentar: