Tim Riset DataTrek baru-baru ini membuat pernyataan yang mengejutkan. Mereka percaya bahwa polusi udara yang parah di Tiongkok mengindikasikan akan segera terjadinya lonjakan ekonomi di negara tersebut. Situasi ini kemungkinan akan menaikkan harga minyak, menurut para analis. Tampaknya perekonomian Tiongkok bersiap menghadapi lonjakan signifikan. Setidaknya, DataTrek Research mengantisipasi perkiraan ini menjadi kenyataan. Namun, hal ini memerlukan biaya yang besar dan mengorbankan lingkungan hidup negara. Saat ini, sebagian besar pabrik di kota-kota besar Tiongkok sedang meningkatkan produksinya. Peningkatan sektor manufaktur ini bertepatan dengan peningkatan aktivitas konsumen, seiring dengan semakin banyaknya warga yang bepergian dan mengonsumsi makanan, sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan. Analis DataTrek Research mencatat pemulihan ekonomi Tiongkok yang lamban setelah pandemi ini. Dampak dari pemulihan ini terlihat jelas dalam kerusakan ekologis, yang diwujudkan dalam bentuk polusi dan kabut asap di kota-kota besar di negara ini, mereka menekankan. Saat ini, peningkatan polusi udara tercatat terjadi di lima kota terbesar di Tiongkok. Hal ini terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi, menurut DataTrek Research. Meskipun dampak buruk polusi udara terhadap manusia dan lingkungan tidak dapat disangkal, para analis berpendapat bahwa polusi merupakan faktor positif bagi perekonomian. Sebelumnya, kerusakan ekologi tercatat di Beijing, Guangzhou, Chongqing, Shenzhen, dan Shanghai. Dengan latar belakang ini, para ahli mengantisipasi pertumbuhan pesat perekonomian Tiongkok, bersamaan dengan kenaikan harga minyak yang signifikan dalam beberapa bulan mendatang.
FX.co ★ Meningkatnya polusi udara di Tiongkok menunjukkan perluasan perekonomian
Meningkatnya polusi udara di Tiongkok menunjukkan perluasan perekonomian
*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading