FX.co ★ IEA: Permintaan minyak memuncak dekade ini seiring dengan transisi energi ramah lingkungan yang makin menarik

Menurut proyeksi energi tahunan dari Badan Energi Internasional, permintaan minyak global akan mencapai puncaknya pada dekade ini. Perkembangan ini tentunya berdampak besar pada perekonomian dan lingkungan dunia. Skenario dasar menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2020an, dunia akan mengonsumsi 102 juta barel per hari, sedangkan pada pertengahan abad ini, volume ini akan turun menjadi 97 juta barel per hari. Permintaan bahan bakar fosil lainnya seperti gas alam dan batu bara juga diperkirakan akan menurun dalam jangka menengah. Setelah melewati puncak konsumsi minyak, dunia harus memutuskan langkah selanjutnya yang harus diambil. Kemungkinan besar, permintaan minyak mentah tidak akan turun drastis, melainkan akan terjadi pola konsumsi yang bergelombang dan akan berlangsung selama beberapa tahun. Badan energi tersebut percaya bahwa sebagian besar negara akan melakukan transisi ke energi ramah lingkungan dengan lancar karena kecenderungan untuk menghindari pemanasan global, yang terkait erat dengan konsumsi minyak, akan semakin meningkat. Diperkirakan pada tahun 2050, permintaan minyak terutama akan didorong oleh industri petrokimia, penerbangan, dan pelayaran. Namun, hal ini tidak cukup untuk mengimbangi rendahnya permintaan transportasi jalan raya di tengah “peningkatan penjualan kendaraan listrik yang luar biasa,” prediksi badan tersebut. Laporan ini menyoroti pentingnya peralihan bertahap menuju sumber energi terbarukan dan menjauhi ketergantungan pada minyak. Pada akhir September 2023, IEA menyatakan bahwa mereka menyaksikan dimulainya akhir dari era bahan bakar fosil. Dunia sedang menyaksikan momen penting dan pemerintah harus beradaptasi dengan kenyataan baru. IEA menekankan peran penting sumber energi terbarukan, terutama tenaga surya dan angin, dalam transisi global menuju energi ramah lingkungan.