Presiden terpilih AS Donald Trump terus mengguncang pasar dengan langkah-langkahnya yang berani. Kali ini, miliarder eksentrik itu dengan tegas mendukung dolar Amerika. Trump sekali lagi berjanji akan menggunakan tarif sebagai senjata untuk mempertahankan dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan dan perdagangan dunia.
Menurut partai Republik, pemerintahannya yang baru tidak akan tinggal diam saat negara-negara BRICS mengejar de-dolarisasi. Mengingat hal ini, Trump telah mendesak negara-negara BRICS, yang sedang mengembangkan rencana untuk mata uang dan sistem pembayaran baru, untuk menghentikan inisiatif ini. Jika mereka tidak mematuhinya, Trump telah mengancam akan mengenakan tarif 100% pada barang-barang yang diimpor ke Amerika Serikat dari negara-negara blok tersebut. "Kami menuntut komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa," ucap presiden terpilih itu.
Pernyataan Trump telah memicu spekulasi luas, membuat para analis tidak yakin tentang langkah selanjutnya dari pemerintahan Gedung Putih yang baru. Spekulasi terkini mencakup potensi penggunaan Bitcoin dan kemungkinan pencabutan sanksi terhadap Rusia, yang dapat membuka jalan bagi dimulainya kembali transaksi berbasis dolar.
Khususnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada bulan November bahwa Rusia tidak akan meninggalkan dolar AS. Negara tersebut "hanya menolak untuk menggunakan dolar sebagai alat penyelesaian," ujar pemimpin Rusia tersebut.
Komentar: