Hari ini, pasangan AUD/USD turun ke level terendah dalam beberapa bulan di tengah kenaikan dolar AS yang dipicu oleh kemenangan Trump.
Penurunan tajam intraday lebih dari 130 poin didorong oleh permintaan kuat untuk dolar AS. Indeks USD melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan setelah hasil exit poll dari pemilihan presiden AS menunjukkan bahwa kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, memimpin dalam pemilihan. Selain itu, Partai Republik diperkirakan akan mengamankan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat.
Selain faktor-faktor ini, kepresidenan Trump menimbulkan kekhawatiran tentang pengenalan tarif baru dan potensi perang dagang dengan China, yang semakin menekan dolar Australia. Kekhawatiran tentang pengeluaran defisit dan ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve yang kurang agresif mendorong imbal hasil Treasury AS lebih tinggi. Hal ini memperkuat dolar AS dan menambah tekanan lebih lanjut pada pasangan AUD/USD.
Namun, sentimen risk-on, yang dibuktikan dengan kenaikan tajam dalam saham berjangka AS, telah menyebabkan beberapa aksi ambil untung pada dolar AS. Selain itu, sikap hawkish dari Reserve Bank of Australia (RBA) dan tanda-tanda bahwa langkah-langkah stimulus besar-besaran China meningkatkan aktivitas bisnis membatasi kerugian untuk dolar Australia, mendorong penutupan posisi pendek intraday pada pasangan AUD/USD.
Namun demikian, tidak ada kepastian bahwa harga spot saat ini dapat membangun momentum atau bahwa upaya pemulihan akan dilihat lebih dari sekadar peluang untuk menjual, mengingat sentimen bullish yang berlaku untuk dolar AS. Oleh karena itu, akan bijaksana untuk menunggu pembelian lanjutan yang kuat sebelum mengonfirmasi bahwa pasangan AUD/USD telah membentuk dasar jangka pendek. Pandangan hati-hati ini didukung oleh osilator grafik harian, yang tetap berada di wilayah negatif, memperkuat perkiraan bearish untuk saat ini.