logo

FX.co ★ EUR/USD. Pratinjau Mingguan. Inflasi, Inflasi, dan Lebih Banyak Inflasi

EUR/USD. Pratinjau Mingguan. Inflasi, Inflasi, dan Lebih Banyak Inflasi

Menjelang akhir minggu lalu, pasangan mata uang EUR/USD mengalami konsolidasi dalam kisaran 1.09 namun tidak mampu menguji level support 1.0930 (batas bawah awan Kumo pada time frame D1). Menembus penghalang harga ini akan mempermudah penjual pasangan EUR/USD untuk menargetkan kisaran 1.08, dengan tujuan pertama di 1.0850 (batas atas awan Kumo pada grafik mingguan). Latar belakang fundamental terkini umumnya mendukung penurunan harga lebih lanjut, namun perkembangan tren menurun akan bergantung pada data inflasi AS, yang nilainya untuk bulan September akan dapat kita lihat pada akhir minggu mendatang.

EUR/USD. Pratinjau Mingguan. Inflasi, Inflasi, dan Lebih Banyak Inflasi

Selama dua minggu sebelumnya, pasangan EUR/USD trading dalam kisaran harga yang besar antara 1.1080-1.1190. Pembeli berusaha membawanya ke kisaran 1.12, sementara penjual berusaha untuk tidak bergerak dari kisaran 1.10. Namun, baik pembeli maupun penjual kembali ke kisaran harga tersebut dengan rasa kecewa.

Faktor kunci bagi mata uang dolar tentu saja ada dari laporan Nonfarm Payrolls, hasil laporan ini menunjukkan penurunan pengangguran, kenaikan lapangan pekerjaan, dan pertumbuhan gaji yang lebih cepat. Laporan ini mengakhiri diskusi terkait apakah Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin. Kemungkinan dari penurunan suku bunga sebesar 50 poin turun menjadi nol, sementara posibilitas dari penurunan sebesar 25 poin naik menjadi 97%. Selain itu, pasar kini mempertimbangkan kemungkinan 3% bahwa Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya.

Berkat laporan data Nonfarm Payrolls, penjual mata uang EUR/USD berhasil bergerak ke tingkat harga yang lebih rendah dan mengkonsolidasikan dalam rentang 1.09. Apabila data inflasi selanjutnya juga memperkuat mata uang dolar, kita dapat melihat pembalikan tren setelah tiga bulan pertumbuhan (dari 1.0710 pada awal Juli hingga target 1.1215 di bulan September).

Laporan makroekonomi yang paling signifikan pada pekan ini akan dikeluarkan pada hari Kamis, 10 Oktober. Menurut prediksi awal, Indeks Harga Konsumen (CPI) keseluruhan pada bulan September diprediksi mengalami perlambatan menjadi 2.3% year-on-year. Indeks ini mengalami penurunan selama lima bulan terakhir, dan data bulan September seharusnya menandai penurunan yang keenam berturut-turut. Hasil "2.3%" merupakan hasil yang terendah sejak bulan Februari 2021. Core CPI, yang tidak tergabung pada harga makanan dan energi juga diperkirakan memperlihatkan hasil tren menurun, anjlok menjadi 3.1% year-on-year. Dalam dua bulan terakhir (Juli dan Agustus), Core CPI ada di angka 3.2%, namun nilainya diprediksi akan menurun pada bulan September. Apabila indikator ini pas dengan level yang diprediksi, maka angka tersebut akan mencapai titik terendah multi-bulan (atau lebih tepatnya, multi-tahun) karena mencapai titik terendah sejak bulan Maret 2021.

Sedangkan pada hari berikutnya, tanggal 11 Oktober, AS akan merilis Indeks Harga Produsen (PPI) untuk bulan September yang hasilnya diprediksi juga akan menunjukkan tren menurun. PPI keseluruhan diprediksi mencapai 1.3% year-on-year, menandai tingkat pertumbuhan paling lemah sejak bulan Januari. Indeks ini telah mengalami penurunan selama dua bulan terakhir. Core PPI diprediksi berada di angka 2.0%, anjlok dari 2.4% pada bulan Agustus. Hasil yang diprediksi akan menjadi hasil yang terlemah sejak bulan Januari.

Mayoritas dari para ahli yakin bahwa CPI dan PPI pada bulan September akan mencerminkan perlambatan inflasi lebih lanjut di AS. Apakah ini menjelaskan bahwa skenario 50 basis poin untuk pertemuan pada November akan kembali menjadi agenda? Menurut pendapat saya, tidak demikian. Terkait hal ini, probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan November akan meroket menjadi 100%, namun pasar tidak mungkin teru-terusan membahas skenario yang lebih agresif. Banyak anggota Fed ketika sebelum perilisan data Nonfarm Payrolls yang mempertimbangkan melakukan pelonggaran moneter secara agresif apabila pasar tenaga kerja "mendingin". Namun, adanya lonjakan sebanyak 250.000 lapangan pekerjaan pada bulan September berhasi; menetralkan kekhawatiran mereka, sehingga Fed bisa melanjutkan pelonggaran moneter secara bertahap tanpa langkah 50 basis poin yang tajam. Selain hal ini, beberapa anggota bank sentral AS juga secara langsung menentang pemangkasan suku bunga dengan agresif (misalnya saja Michelle Bowman yang pada bulan September memilih penurunan 25 poin alih-alih 50 poin).

Meskipun demikian, apabila laju penurunan inflasi melemah (terutama apabila inflasi mulai melonjak lagi), proses yang berbeda akan mungkin terpicu. Ada kemungkinan sebesar 3% untuk mempertahankan status quo pada bulan November dapat terus meluas menjadi 10-20%. Pasar akan mulai mempertimbangkan skenario ini, yang jika diterapkan sendirian sudah cukup untuk memberikan support tambahan bagi mata uang dolar. Oleh karena itu, apabila data CPI dan PPI menunjukkan hasil "hijau", kita mungkin akan kembali melihat reli dolar lainnya.

Untuk pasangan mata uang EUR/USD, ini artinya adalah bahwa pasangan ini akan menembus level support di 1.0930 dan mencoba untuk tetap berada dalam kisaran 1.08. Apabila inflasi mengalami penurunan seperti yang diprediksi (atau muncul dalam warna "merah"), penarikan korektif kemungkinan akan terjadi (level resistance berada di 1.1030, yang merupakan garis tengah dari Bollinger Bands pada time frame H4), namun pasangan ini masih akan tetap berada di bawah tekanan. Dengan kata lain, setiap pergerakan ke atas yang korektif harus digunakan untuk memasuki long position.

Sudah jelas bahwa kalender ekonomi untuk pekan mendatang mencakup lebih dari sekadar laporan inflasi saja. Misalnya, pada hari Senin, kita sepertinya akan mendengar pidato dari anggota Fed (Michelle Bowman dan Neel Kashkari) dan juga dari Bank Sentral Eropa (Philip Lane dan Piero Cipollone). Selanjutnya, di hari Selasa, kita akan mendengar bagaimana posisi dari Adriana Kugler, Raphael Bostic, Susan Collins, Alberto Musalem (Fed), dan Joachim Nagel (ECB). Untuk hari Rabu, risalah dari pertemuan Fed bulan September akan dipublikasikan, dan beberapa perwakilan Fed (Philip Jefferson, Lorie Logan, Austan Goolsbee, Thomas Barkin) juga akan menyampaikan pidato. Selain CPI AS, risalah dari pertemuan ECB pada bulan September dan laporan mingguan terkait klaim pengangguran awal sepertinya akan dirilis pada hari Kamis. Pidato dari Mary Daly dan John Williams (Fed) juga sepertinya akan diberikan pada hari Kamis. Indeks Sentimen Konsumen dari University of Michigan dan PPI akan dipublikasikan pada hari Jumat.

Meski demikian, segala peristiwa yang ada ini akan tetap dibayangi oleh laporan inflasi yang bisa memberikan dampak paling signifikan pada mata uang dolar AS dan juga pada semua pasangan dolar utama.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading