logo

FX.co ★ Euro Lelah dengan Politik

Euro Lelah dengan Politik

Masalah tidak selalu datang sendirian. Setelah drama politik di Prancis, perlambatan aktivitas bisnis di Eropa dan penurunan inflasi di zona euro ke angka 2,2%, yang meningkatkan peluang pemangkasansuku bunga Bank Sentral Eropa pada bulan September, euro tertimpa masalah lain. Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, para nasionalis berhasil memenangkan pemilu di Jerman. Memang, pemilu tersebut adalah pemilu regional, namun pemilihan umum tersebut dijadwalkan untuk tahun 2025, dan kekhawatiran terkait hasilnya akan membuat EUR/USD tidak bisa tenang.

Tentu saja, belum sampai pada titik di mana partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berpeluang untuk berkuasa. Tidak mungkin ada yang ingin membentuk koalisi dengan mereka. Namun, preseden telah tercipta. Hal-hal bisa menjadi lebih buruk. Selain itu, hasil pemilu di dua negara pelaku ekonomi terbesar zona euro, Prancis dan Jerman, menunjukkan bahwa Paris dan Berlin akan mundur dari ide Uni Eropa secara bertahap, yang akan menambah tekanan pada EUR/USD.

Di tengah meningkatnya risiko politik dan data yang suram mengenai ekonomi Jerman, rekor tertinggi DAX muncul dan terkesan sangat aneh. Normalnya, indeks saham mencerminkan prospek PDB, tetapi di Jerman, ada perbedaan signifikan antara data dan pergerakan saham.

Dinamika DAX dan Ekspektasi Bisnis Jerman

Euro Lelah dengan Politik

Masalah utama berada pada tingginya proporsi perusahaan yang berorientasi ekspor dalam struktur DAX. Indeks saham tidak harus anjlok apabila permintaan domestik jatuh. Negara bisa fokus pada permintaan eksternal, yaitu tepatnya sedang dilakukan oleh Berlin. Untuk saat ini, strategi ini cukup berhasil.

Kelemahan ekonomi merupakan salah satu alasan mengapa Dewan Pemerintahan yang dovish mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga deposito dari 3,75% menjadi 3,5% pada bulan September. Mereka yakin bahwa resesi yang akan datang dapat memicu deflasi dan akan sangat sulit diatasi, seperti yang sudah ditunjukkan oleh pengalaman ECB dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan suku bunga yang sangat rendah dan program pelonggaran kuantitatif tidak membantu saat itu.

Dinamika dan Prakiraan Suku Bunga Deposito ECB

Euro Lelah dengan Politik

Menurut informasi internal dari dalam Bloomberg, Dewan Pemerintahan mengharapkan biaya pinjaman akan segera turun menjadi 3%. Meskipun demikian, perbedaan serius antara kelompok dovish dan hawkish kemungkinan akan muncul setelahnya. Informasi ini mengindikasikan bahwa pasar meremehkan tekad ECB. Mereka memperkirakan pemotongan suku bunga simpanan sebesar 59 basis poin pada akhir tahun, tetapi pada kenyataannya, itu bisa mencapai 75 bp.

Euro Lelah dengan Politik

Sebaliknya, investor melebih-lebihkan skala pelonggaran moneter Federal Reserve. Apabila pasar tenaga kerja masih kuat, kemungkinan penurunan 100 bp pada tingkat dana federal akan menurun menjadi nol. Ini akan menimbulkan koreksi pada indeks saham, peningkatan hasil Treasury, dan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya.

Secara teknis, grafik harian EUR/USD menunjukkan pergerakan turun yang berkelanjutan sebagai bagian dari koreksi dalam tren bullish. Dua dari tiga moving average tidak mampu menghentikan laju penurunan. Strategi menjual euro menuju $1.1000 dan $1.0945 tergolong berhasil. Lalu mengapa mereka berhenti melakukannya?

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading