Pasar tidak bisa berdiam diri dalam waktu lama, terutama ketika laporan inflasi AS dan produksi industri zona euro dirilis. Selain itu, dalam kedua kasus tersebut, laporan ini mendukung dolar. Cepat atau lambat, situasinya akan mencapai titik saat peristiwa kecil sekalipun akan mengganggu keseimbangan, dan pasar akan meledak. Namun, bukan hal kecil yang menjadi pemicunya, melainkan penjualan ritel di Amerika Serikat yang naik 0,6% di bulan Februari. Peningkatan signifikan dalam aktivitas konsumen, yang pada dasarnya merupakan mesin pertumbuhan ekonomi, tentunya mendorong investor. Apalagi ini adalah rangkaian ketiga dari data sangat penting yang baru dirilis. Praktis tidak mungkin untuk mengabaikannya pada saat ini.
Sementara itu, pergerakan kemarin mengisyaratkan apa yang menanti kita hari ini. Kemungkinan besar, pasar akan tetap acuh tak acuh jika tingkat pertumbuhan produksi industri AS meningkat dari 0,0% menjadi 0,2%. Pertama, perubahannya tidak signifikan. Kedua, kemarin, dolar secara aktif naik, mengikuti peristiwa sebelumnya. Sampai batas tertentu, pergerakan seperti itu bersifat emosional. Jadi, pasar tidak hanya perlu tenang, tapi mungkin juga perlu sedikit mundur. Namun, data output industri yang bagus kemungkinan besar akan memungkinkan dolar untuk berkonsolidasi di sekitar level yang telah dicapainya.
Selama pergerakan turun yang intens, EUR/USD menembus level 1,0900. Akibatnya, hal ini memperpanjang siklus korektif saat ini dari level 1,1000.
RSI bergerak di sekitar zona oversold pada grafik 4 jam, menunjukkan bahwa instrumen tersebut akan mengalami koreksi harga.
MA Alligator mengarah ke bawah pada grafik 4 jam dan 1 jam.
Prospek
Dalam situasi ini, euro sudah menunjukkan kondisi oversold dalam jangka pendek, menunjukkan kemungkinan perlambatan siklus penurunan. Namun, dari segi teknikal, kondisi oversold tersebut mungkin bisa diabaikan. Dalam hal ini, EUR/USD bisa semakin melemah.
Analisis indikator yang kompleks menunjukkan sentimen bearish dalam periode jangka pendek dan intraday.