logo

FX.co ★ GBP/USD: Laporan Pertumbuhan Ekonomi Inggris

GBP/USD: Laporan Pertumbuhan Ekonomi Inggris

Hari ini, pasangan GBP/USD berusaha mengembangkan kenaikan korektif, sebagai reaksi atas rilis data pertumbuhan PDB Inggris. Semua komponen laporan keluar di zona hijau, yang menunjukkan bahwa perekonomian negara terhindar dari stagnasi pada kuartal kedua. Fakta ini sendiri penting, dan mengingat sejumlah peristiwa belakangan ini, rilis hari ini menjadi sangat penting. Bagaimanapun, yang dipertaruhkan adalah nasib suku bunga dalam konteks siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini. Dan jika hasil kuartal pertama membatasi fleksibilitas Bank Inggris, di sisi lain, hasil kuartal kedua memungkinkan regulator Inggris untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga jika perlu.

Ingat bahwa setelah pertemuan Agustus, Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, berfokus pada efek samping dari kebijakan agresif. Beliau menyatakan bahwa bank sentral mengalami "kejutan yang tidak menyenangkan" pada periode pelaporan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan suku bunga, anggota regulator "memperhitungkan semua risiko yang ada". Pound bereaksi negatif terhadap retorika ini, karena memiliki nada "konklusif". Bailey menyiratkan bahwa jika indikator makroekonomi utama terus menunjukkan tren penurunan, peluang berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter akan mendekati nol. Itulah mengapa laporan hari ini sangat penting bagi mata uang Inggris. Lagi pula, angka yang dipublikasikan memungkinkan regulator untuk tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga.

GBP/USD: Laporan Pertumbuhan Ekonomi Inggris

Yakni, volume PDB Inggris pada kuartal kedua meningkat sebesar 0,2% year-on-year, dengan prakiraan pertumbuhan nol. Sebagai perbandingan, kuartal pertama mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,1%. Dalam skala kuartal, angka tersebut naik sebesar 0,4%, dengan prakiraan pertumbuhan sebesar 0,2% (kuartal sebelumnya juga mencatat pertumbuhan sebesar 0,2% YoY). Berbicara tentang pertumbuhan bulanan, gambaran yang layak juga "muncul": pada bulan Juni, ekonomi Inggris tumbuh sebesar 0,5% per bulan (laju tercepat sejak Oktober 2022) dan sebesar 0,2% per tiga bulan. Komponen ini juga berakhir di zona hijau, karena para ahli memperkirakan pertumbuhan yang lebih rendah (0,2% MoM dan 0,0% QoQ).

Indikator pertumbuhan produksi industri menunjukkan hasil yang relatif kuat: di bulan Juni, meningkat sebesar 1,8% (MoM) setelah naik 0,2% di bulan Mei. Ini adalah laju terkuat sejak April 2021. Year-on-year, volume produksi industri meningkat sebesar 0,7%. Secara khusus, komponen laporan ini memasuki wilayah positif untuk pertama kalinya sejak Juni 2022. Dinamika positif juga tercatat di sektor manufaktur: year-on-year, volume produksi meningkat sebesar 3,1%—angka tertinggi sejak April 2021. indikator sektor jasa dan indikator sektor konstruksi berada di garis hitam.

Secara keseluruhan, angka yang dipublikasikan menunjukkan bahwa perekonomian Inggris terhindar dari stagnasi pada kuartal kedua.

Menanggapi rilis ini, pasangan GBP/USD menguji level resistance 1.2720—garis Tenkan-sen di chart harian. Namun, pembeli tidak dapat melampaui target ini, bahkan menghadapi melemahnya greenback secara keseluruhan.

Perlu dicatat bahwa baru-baru ini, pound terus merosot di seluruh pasar di tengah menguatnya argumen untuk mengambil jeda dalam kebijakan pengetatan Bank of England. Angka inflasi untuk bulan Juni berada di posisi merah, dan pasar tenaga kerja kecewa dengan meningkatnya pengangguran dan kenaikan klaim pengangguran. Indeks PMI juga mengecewakan. Setelah ini, ada spekulasi yang meningkat di kalangan par apakar bahwa regulator Inggris akan mengambil sikap wait and see pada bulan September.

Laporan hari ini tidak membalikkan keadaan. Latar belakang negatif terus memberi tekanan pada GBP/USD, sehingga momentum bullish pasangan ini segera memudar begitu dimulai. Laporan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua harus dilihat bersamaan dengan laporan inflasi, yang akan dipublikasikan di Inggris pada bulan Agustus nanti. Jika inflasi terus turun dengan aktif, peluang bertahannya status quo pada pertemuan September masih tinggi. Hanya pesatnya kenaikan indikator inflasi yang akan mengubah situasi dengan signifikan. Dengan kata lain, semuanya sekarang bergantung pada inflasi: jika indikator berada di zona hijau, ekspektasi hawkish terkait tindakan Bank Inggris selanjutnya akan meningkat. Jika tidak, pound akan terus berada di bawah tekanan. Dalam konteks ini, rilis hari ini dapat digambarkan sebagai "rilis tindakan tertunda".

Mempertimbangkan disposisi ini, disarankan untuk mengawasi posisi long dalam pasangan ini hanya setelah pembeli berkonsolidasi di atas target 1.2720 (garis Tenkan-sen pada time frame D1). Jika demikian, target pergerakan bullish selanjutnya adalah 1.2820—garis tengah indikator Bollinger Bands pada time frame yang sama.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading