Pada apa masa depan Bitcoin bergantung? Apakah dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi makro atau kembalinya para pemain besar ke pasar kripto? Serangkaian skandal pada tahun 2022-2023 telah meredam antusiasme investor institusional untuk menaruh uang ke dalam token, yang menyebabkan penurunan volatilitas dan volume perdagangan. Aset digital menjadi tidak menarik, dan penurunan harga BTC/USD tampaknya tidak dapat dihindari. Namun, korelasi antara Bitcoin dan indeks saham Amerika menunjukkan bahwa pemimpin sektor mata uang kripto ini telah berhenti bereaksi terhadap peristiwa ekonomi global. Benarkah demikian?
Saat ini, volatilitas harga Bitcoin hanya sekitar setengah dari volatilitas Nasdaq 100. Volatilitas adalah sumber kehidupan para trader, dan penurunannya mendorong para pemain untuk keluar dari pasar dan mencari peluang di tempat lain. Memang, volume perdagangan spot bulanan BTC/USD telah turun ke level terendah sejak November 2020, dan volatilitas pemimpin sektor mata uang kripto ini lebih rendah daripada S&P 500, emas, belum lagi saham perusahaan teknologi. Ini adalah kejadian yang jarang terjadi.
Dinamika Volume Perdagangan Bitcoin
Salah satu alasan utama penurunan volume perdagangan dan volatilitas adalah eksodus pemain besar dari pasar kripto karena kebangkrutan, skandal, dan pengetatan peraturan oleh Securities and Exchange Commission (SEC). Persetujuan dari SEC untuk dana yang diperdagangkan di bursa khusus dengan Bitcoin sebagai aset dasar dapat mengubah situasi, tetapi regulator memiliki banyak waktu untuk membuat keputusan. Keadaan ini memungkinkan aset kripto untuk tetap berada dalam kondisi tidak aktif.
Membangkitkannya akan sangat sulit, terutama dalam menghadapi peristiwa yang mempengaruhi saham dan obligasi AS. Pasar utang AS mengalami kenaikan imbal hasil yang cepat di tengah keputusan Fitch untuk menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat, pengumuman Departemen Keuangan untuk menerbitkan obligasi jangka panjang senilai $103 miliar per minggu, dan statistik ekonomi makro yang positif. Bitcoin telah sensitif terhadap dinamika imbal hasil obligasi Treasury sebelumnya, yang memungkinkan spekulasi tentang statusnya sebagai aset berisiko.
Dinamika Imbal Hasil Bitcoin dan Obligasi AS
Jika hubungan pasar kripto dengan ekonomi global pulih, maka masa depan BTC/USD akan berada di tangan Federal Reserve. Kelanjutan siklus pengetatan moneter akan membawa Amerika Serikat ke dalam resesi, yang sangat tidak diinginkan untuk aset berisiko. Sebaliknya, berakhirnya proses kenaikan suku bunga untuk dana federal, soft landing, dan rezim Goldilocks di mana pertumbuhan PDB yang stabil menyertai perlambatan inflasi akan memungkinkan S&P 500 untuk dengan cepat memulihkan posisi yang hilang dan menciptakan penarik bagi Bitcoin dan rekan-rekannya.
Secara teknikal, pada grafik harian BTC/USD, mata uang kripto ini berada di bawah nilai wajar di 30,300, moving average, dan level pivot penting di 29,450. Bear jelas mendominasi pasar, dan penurunan harga Bitcoin di bawah level support di 28,900 akan meningkatkan risiko penurunan lebih lanjut dan memberikan dasar untuk meningkatkan posisi jual yang telah terbentuk sebelumnya.