logo

FX.co ★ Dolar AS meraih momentum berdasarkan data tenaga kerja AS yang kuat

Dolar AS meraih momentum berdasarkan data tenaga kerja AS yang kuat

Dolar AS meraih momentum berdasarkan data tenaga kerja AS yang kuat

Pada akhir pekan ini, mata uang Amerika mendapatkan kepercayaan diri, menguat, didorong oleh data tenaga kerja yang kuat di Amerika Serikat. Awalnya, Dolar AS melemah, tetapi kemudian mendapatkan stabilitas kembali. Namun, Euro juga aktif dan berusaha untuk mengambil posisi terdepan, kadang-kadang menggeser dominasi Dolar hijau.

Sebelumnya, mata uang Amerika mendapatkan dukungan signifikan setelah publikasi risalah pertemuan terbaru Federal Open Market Committee (FOMC). Dokumen tersebut mengkonfirmasi sikap hawkish Federal Reserve. Sementara beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve siap untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, yang lain menganggap kenaikan suku bunga tambahan tidak bijaksana.

Lintasan Dolar AS terganggu oleh data ekonomi makro AS yang terbaru. Awalnya, USD mengalami penurunan, tetapi kemudian segera melambung dan stabil. Sementara itu, Euro juga berusaha untuk mencapai keseimbangan tetapi secara periodik mengungguli mata uang Amerika. Pada Jumat pagi, 7 Juli, pasangan EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1,0890, berusaha untuk menebus kembali kerugian sebelumnya.

Dolar AS meraih momentum berdasarkan data tenaga kerja AS yang kuat

Strategi mata uang di UOB Group percaya bahwa breakout di atas 1,0925 akan melemahkan tren penurunan EUR/USD. Namun, risiko penurunan untuk Euro masih ada, dan mungkin akan turun ke 1,0835 dan bahkan lebih rendah lagi. Meskipun demikian, situasinya telah membaik, dan tekanan penurunan telah berkurang, yang memperkuat kepercayaan Euro. Dalam waktu dekat, pasangan EUR/USD kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran luas antara 1,0855 dan 1,0925, menurut proyeksi UOB Group.

Lonjakan USD baru-baru ini dapat dikaitkan dengan laporan ADP mengenai pasar tenaga kerja Amerika. Data terkini menunjukkan bahwa indeks ketenagakerjaan ADP di sektor swasta AS mencapai 497.000 pada bulan Juni, lebih dari dua kali lipat ekspektasi pasar, sehingga menunjukkan pertumbuhan ketenagakerjaan sektor swasta yang signifikan.

Para analis menjelaskan bahwa data ekonomi makro AS saat ini menentang klaim bahwa ekonomi terbesar di dunia berada di ambang resesi yang parah. Pertumbuhan ketenagakerjaan hampir setengah juta dalam waktu sebulan dapat secara tajam meningkatkan pendapatan dan belanja masyarakat Amerika. Penting untuk dicatat bahwa indikator ini merupakan salah satu faktor utama dalam pertumbuhan PDB AS.

Para pakar memandang data ADP sebagai salah satu indikator terpenting dalam pasar tenaga kerja Amerika. Jika tren saat ini berlanjut, pasar harus siap menghadapi kenaikan suku bunga yang signifikan oleh Federal Reserve. Menurut para analis, pasar tenaga kerja yang kuat di AS akan memicu minat terhadap Dolar, yang telah kehilangan sebagian posisinya. Setelah publikasi laporan ADP, Indeks Dolar AS (USDX) langsung melambung sebesar 0,3%, memulihkan sebagian besar kerugian.

Para ahli mengharapkan tren positif ini akan berlanjut, didorong oleh data klaim pengangguran awal AS. Untuk minggu yang berakhir pada tanggal 1 Juli, klaim pengangguran meningkat 12.000, mencapai 248.000. Angka ini melebihi ekspektasi analis yang memperkirakan peningkatan hingga 245.000 dari angka awal 239.000.

Selain itu, aktivitas bisnis di sektor jasa AS mengalami peningkatan pada bulan Juni. Selama periode pelaporan, indeks ISM Jasa IMP naik hingga 53,9 poin dari 50,3 pada bulan Mei, melampaui ekspektasi pasar yang memprediksi kenaikan hingga 51. Perkembangan yang menguntungkan ini mempengaruhi dinamika Dolar, meskipun pertumbuhannya ternyata hanya bersifat sementara.

Menurut ISM, pertumbuhan yang lebih cepat di sektor jasa AS dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas bisnis, munculnya pesanan baru, dan tingkat ketenagakerjaan yang memadai. Selain itu, kondisi bisnis di Amerika Serikat tetap stabil.

Namun, para pakar tetap berhati-hati dalam mengambil kesimpulan mengenai inflasi, kemungkinan dimulainya resesi, dan prospek ekonomi jangka pendek. Para pelaku pasar fokus pada rilis data nonfarm payrolls AS untuk bulan Juni, yang dijadwalkan pada hari Jumat, 7 Juli. Estimasi awal menunjukkan penurunan tingkat pengangguran di Amerika mencapai 3,6% dari sebelumnya 3,7%.

Para pelaku pasar juga menantikan laporan mengenai produksi industri di Jerman. Prakiraan terkini menunjukkan bahwa pada bulan Mei, indikator ini tetap stabil dibandingkan bulan April ketika mengalami pertumbuhan sebesar 0,3%.

Data pengangguran di Amerika Serikat akan memberikan sinyal kepada pasar mengenai tindakan selanjutnya Federal Reserve terkait suku bunga acuan. Penting untuk dicatat bahwa Federal Reserve mempertimbangkan data pasar tenaga kerja Amerika saat mengambil keputusan suku bunga. Sebelumnya, bank sentral tersebut menghentikan periode panjang pengetatan kebijakan moneter dan mempertahankan suku bunga acuan tetap tidak berubah, meskipun inflasi tinggi.

Saat ini, mayoritas besar analis (92,4%) memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Juli, dimulai dari level saat ini 5%-5,25%. Lainnya mengharapkan suku bunga tetap tidak berubah. Penting untuk dicatat bahwa kenaikan suku bunga akan lebih lanjut memperkuat mata uang AS.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading