logo

FX.co ★ USD tunggu lampu hijau dari Powell

USD tunggu lampu hijau dari Powell

USD tunggu lampu hijau dari Powell

Mata uang AS terus menanjak, didukung oleh spekulasi pasar atas kelanjutan kebijakan moneter agresif di AS. Namun, dolar dapat dengan signifikan mempercepat kenaikannya dalam waktu dekat jika menerima dorongan hawkish dari Ketua Fed. Akankah Jerome Powell membantu greenback memacu kecepatan?

Dinamika USD dan prospek jangka pendek

Kemarin, dolar AS menunjukkan pertumbuhan tipis, tetapi menjanjikan. DXY naik terhadap sejumlah mata uang utama sebesar 0,06%.

USD tunggu lampu hijau dari Powell

Greenback mendapat dukungan dari data lapis kedua, khususnya statistik dari pasar perumahan AS.

Bulan lalu, volume pembangunan perumahan di AS melonjak ke level tertinggi sejak April 2022, naik 21,7%. Ini lebih tinggi dari nilai revisi April (-2,9%) dan di atas prakiraan pasar (-0,8%).

Sementara itu, jumlah izin perumahan yang dirilis di AS juga menunjukkan dinamika positif. Pada bulan Mei, angkanya naik 5,2% dari ekspektasi -5,0% dan rilis sebelumnya menunjukkan -1,4%.

"Pasar perumahan AS paling terpengaruh oleh kampanye Fed tercepat untuk memperketat kebijakan moneter sejak 1980-an. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa masa terburuk mungkinsudah terlewati. Ini memberikan harapan bahwa regulator memang dapat menaikkan suku bunga lebih jauh lagi," ujar Stuart Cole, seorang analis di Equiti Capital.

Bulan ini, bank sentral AS menahan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Maret tahun sebelumnya. Namun, hal itu mengisyaratkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut karena inflasi di dalam negeri masih tetap tinggi.

Menurut dot plot FOMC yang dirilis minggu lalu, tingkat suku bunga AS tahun ini dapat kembali meningkat 0,5%, memuncak pada 5,6%.

Terlepas dari meningkatnya risiko resesi, pejabat AS siap untuk melanjutkan pengetatan kondisi moneter untuk meredakan tekanan harga sesegera mungkin dan membawa inflasi ke target 2%.

Sudut pandang ini dikonfirmasi kemarin oleh beberapa anggota Federal Reserve. Pada hari Senin, Philip Jefferson, calon Wakil Ketua Dewan Federal Reserve AS, menyatakan bahwa beliau tetap fokus untuk mengembalikan inflasi ke angka target.

Lisa Cook, anggota Dewan Gubernur, menggemakan pernyataan tersebut pada hari Senin. Menurutnya, inflasi yang tinggi menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi AS.

"Saya akan tetap fokus pada inflasi sampai pekerjaan kita selesai," beliau memperingatkan.

Calon Dewan Federal Reserve, Adriana Kugler, juga menekankan selama sidang Senatnya bahwa kembalinya inflasi ke target bank sentral sebesar 2% adalah kunci untuk membangun landasan yang kokoh bagi ekonomi AS.

Komentar hawkish dari para pejabat Amerika memberi dolar dorongan, meski kecil. Faktanya, para investor lebih fokus pada apa yang akan dikatakan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di Kongres hari ini dan besok. Pidatonya diharapkan menjadi pemicu utama bagi USD.

Jika kepala Federal Reserve tersebut mendukung rekan-rekannya dan secara terbuka menyatakan perlunya melanjutkan kampanye anti-inflasi di AS, kemungkinan besar pergerakan naik dolar akan terdorong secara keseluruhan dalam jangka pendek.

Reversal USD dapat diperkirakan terbentuk jika Powell mengambil sikap hati-hati, yang akan memerlukan analisis data yang masuk secara cermat sebelum membuat keputusan selanjutnya terkait suku bunga.

Ada risiko yang cukup besar bahwa investor dapat menafsirkan setiap kehati-hatian yang ditunjukkan oleh Powell sebagai sinyal dovish. Dalam kasus seperti itu, mereka dapat menurunkan probabilitas kenaikan suku bunga pada bulan Juli, yang akan memberikan tekanan kuat pada dolar AS.

Jadi skenario manakah yang saat ini paling memungkinkan? Mari kita lihat apa yang dikatakan para ahli.

Claudia Sahm, Bloomberg Opinion: "Saya yakin Powell akan hawkish, dan kami akan mendengar konfirmasi bahwa Fed berniat mempertahankan suku bunga pada level tinggi. Inflasi saat ini terlalu tinggi untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga."

Win Thin, Brown Brothers Harriman: "Pasar tidak terlalu mempercayai The Fed. Meskipun anggota FOMC memperkirakan 2 kenaikan suku bunga lagi, para trader memperkirakan satu putaran pengetatan, dan beberapa bahkan yakin bahwa tidak akan ada lagi kenaikan. Saya tidak setuju dengan ini, karena ekonomi AS bahkan saat ini terlihat kuat. Mengingat hal ini, saya tidak ragu bahwa Ketua Fed akan mendukung berlanjutnya jalur agresif."

Peter Hooper, Deutsche Bank: "Saya yakin Powell akan mengambil sikap yang lebih hawkish saat ini, mencoba memuluskan kesalahannya sendiri di bulan Juni. Beliau mungkin mencoba menjelaskan mengapa Fed memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga bulan ini meskipun ada tekanan harga yang mengkhawatirkan , tetapi secara keseluruhan, beliau akan menunjukkan bahwa perjuangan melawan inflasi belum berakhir dan regulator memiliki banyak pekerjaan ke depannya."

Kesimpulan

Seperti yang dapat kita lihat, dolar berpeluang bagus untuk kembali tumbuh dengan kuat melawan pesaing utamanya dalam beberapa hari mendatang. Jika ketua Fed mendukung ambisi hawkish rekan-rekannya dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Juli, indeks DXY akan menunjukkan volatilitas yang kuat menuju kenaikan minggu ini.

Menurut prediksi paling optimis, greenback dapat menembus ke atas 103 dalam waktu dekat. Brelanjutnya breakout moving average 100 hari (103.06) akan membuka jalan ke titik tertinggi bulanan di 104.69, dan kemudian moving average 200 hari di 105.18.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading