Pada hari Kamis, pasangan mata uang GBP/USD melanjutkan tren penurunannya dan sekali lagi berkonsolidasi di bawah garis moving average. Kami secara khusus membahasa ini dalam beberapa artikel sebelumnya. Meskipun pound belum memiliki dasar untuk pertumbuhan yang signifikan, pound mungkin akan mengubah pergerakan dengan tajam. Ini menyebabkan konsolidasi di atas moving average, yang dapat disalahartikan sebagai perubahan dalam tren. Ingat bahwa Inggris merilis paket statistik yang terbilang optimis, tapi tidak terlalu penting pekan ini. Pound Inggris mengalami kenaikan berarti pada bulan Februari di semua indikator aktivitas bisnis. Pertumbuhan ini-lah yang menyebabkan harga berkonsolidasi di atas moving average. Namun, hari berikutnya, trader lupa mengenai operasi bisnis dan fokus pada gambaran teknikal dan latar belakang fundamental keseluruhan, ini menandakan bahwa pound akan turun dan bukan naik. Mengingat hal itu, diikuti oleh tren penurunan yang panjang dan kuat, nilai pound Inggris juga mengalami kenaikan drastis dalam beberapa bulan terakhir. Oleh karena itu, koreksi teknikal ke atas diperlukan dalam skala global. Pertanyaan mengapa pound akan tetap tumbuh setelah pasangan ini mengubah pergerakan (seperti mata uang euro) hingga 50%. Karena tidak ada respons, setidaknya sekarang koreksi penurunan diperlukan sebelum pergerakan dapat diamati. Sekarnag, banyak yang bergantung pada kebijakan moneter BA dan Fed, yang akan bergantung pada dinamika inflasi tahun 2023.
Namun, pada TF 24 jam, pergreakan selama beberapa bulan terakhir tampaknya lebih seperti pergerakan datar dan bukan tren. Pasangan ini menentukan batas atas dari channel dan kemudian batas bawah ketika mereka bergerak di antara 1,1900 dan 1,2440. Hasilnya, nilai tukar yang datar dalam jangka panjang untuk pound sudah resmi. Meskipun kami masih mengantisipasi pergerakan itu berakhir dan harga kembali memulai penurunan, kita perlu mencapai level 1,1900 terlebih dahulu. Pound pada umumnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dan sepertinya tidak ingin terus turun. Mungkin tingkat inflasi Inggris yang tinggi adalah penyebabnya, yang mendorong para pelaku pasar mengharapkan lebih banyak kenaikan suku bunga dari Bank of England. Itu masih menjadi masalah.
Dapatkah BA mengejar inflasi?
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, inflasi masih menjadi indikator paling penting untuk pasar valuta asing dan itu seringkali memiliki dampak tertentu di Inggris. Ini karena meskipun suku bunga dinaikkan ke 4%, Bank of England tidak mampu membatasi tingkat kenaikan dalam harga konsumen. Tingkat inflasi tetap di atas 10%. Namun, beberapa ekonom dan perwakilan pemerintah sudah khawatir mengenai akselerasi global inflasi yang baru pada 2023. Perlu diperhatikan bahwa harga minyak dan gas, yang harganya turun drastis selama enam bulan terakhir, memainkan peran penting dalam kejatuhan indikator ini. Dengan itu, jika harga energi mulai naik sekali lagi, ini dapat menjadi katalis untuk kenaikan baru dalam inflasi. Selain itu, suku bunga sudah dinaikkan sebanyak 10 kali oleh Bank of England. Secara teori, suku bunga dapat dinaikkan setidaknya sampai 10% dan menghancurkan ekonominya, tapi sepertinya bank tidak mungkin melakukannya. Rupanya kekhawatiran besar saat ini adalah seberapa jauh bank sentral dapat mengetatkan kebijakan moneter. Dan pound akan berubah pada 2023 berdasarkan pada respons terhadap pertanyaan ini.
Di Inggris, upah adalah isu besar lainnya karena mereka terus naik karena kekurangan tenaga kerja di banyak sektpr. Kami sebelumnya melaporkan bahwa banyak pekerja migran memutuskan untuk meninggalkan Inggris setelah Brexit karena proses memperoleh visa kerja sangat sulit. Terjadi kekurangan tenaga kerja di Inggris akibat pekerjaan rahasia mereka di negara-negara Eropa lainnya. Karena kekurangan ini, pekerja kini memiliki pilihan perusahaan yang ingin mereka lamar. Oleh karena itu, sektor bisnis menyediakan ketentuan yang lebih menarik untuk merekrut pekerja. Semua ini menaikkan gaji, dan oleh karena itu, menaikkan inflasi. Menurut pernyataan Catherine Mann kemarin, beberapa perusahaan akan menaikkan gaji sebanyak 6-7% hanya untuk mempertahankan pekerjanya. Ia juga menjelaskan bahwa bahkan untuk tahun berikutnya, estimasi inflasi jauh lebih tinggi dari yang diharapkan 2%. Dengan itu, Inggris mungkin telah terjebak dalam perangkap inflasi untuk waktu yang lama, dan keluar dari perangkap itu akan sangat menantang. Jika Bank of England tidak sanggup mengetatkan kebijakan moneter dengan konsisten, pound cepat atau lambat dapat mulai melemah lagi di seluruh dunia. Kami mengantisipasi penurunan dalam beberapa hari mendatang ke level 1,1900, di mana di bawah level ini level minimum lokal terbaru berada pada TF 4 jam.
Selama lima hari perdagangan sebelumnya, pasangan GBP/USD mengalami volatilitas rata-rata 104 poin. Nilai ini "rata-rata" untuk nilai tukar pound/dolar. Hasilnya, pada hari Jumat, 24 Februari, kami mengantisipasi pergerakan yang dibatasi oleh level 1,1890 dan 1,2098. Reversal ke atas indikator Heiken Ashi akan mensinyalkan babak baru koreksi kenaikan.
Level support terdekat:
S1 – 1,1963
S2 – 1,1902
S3 – 1,1841
Level resistance terdekat:
R1 – 1,2024
R2 – 1,2085
R3 – 1,2146
Saran Trading:
Dalam TF 4 jam, pasangan GBP/USD sekali lagi stabil di bawah moving average. Jadi, sebelum indikator Heiken Ashi berbalik naik, masih mungkin untuk mempertahankan short position dengan target 1,1902 dan 1,1890. Jika anda berkonsolidasi di atas moving average, anda dapat mulai trading long dengan target di 1,2098 dan 1,2146.
Penjelasan untuk gambar:
Tentukan tren saat ini dengan menggunakan channel regresi linear. Tren sekarang kuat jika mereka berdua bergerak ke arah yang sama.
Garis Moving Average (settings 20.0, smoothed): Indikator ini mengidentifikasi tren jangka pendek saat ini dan arah trading.
Level Murray berperan sebagai titik mula untuk penyesuaian dan pergerakan.
Berdasarkan indikator volatilitas saat ini, level volatilitas (garis merah) menunjukkan channel harga yang diharapkan dimana pasangan ini akan trading pada hari berikutnya.
Reversal tren ke arah berlawanan akan datang ketika indikator CCI masuk ke dalam zona overbought (di atas +250) atau oversold (di bawah -250).