Harga emas turun dari level tertinggi baru enam bulan, karena indeks manufaktur utama Institute for Supply Management turun jauh dari ekspektasi pada bulan Desember, turun sedikit lebih dari yang diharapkan.
Indeks manufaktur ISM berdiri di 48,4% bulan lalu dibandingkan perkiraan konsensus 48,5%. Angka bulanan juga meningkat, sebesar 0,9 poin persentase, dibandingkan dengan nilai bulan November sebesar 49%.
Menurut laporan tersebut, PMI manufaktur tersebut merupakan yang terendah sejak Mei 2020, yaitu sebesar 43,5%.
Nilai indeks difusi di atas 50% dianggap sebagai tanda pertumbuhan ekonomi, begitu pula sebaliknya. Semakin jauh skornya dari 50%, di atas atau di bawah, semakin cepat atau lambat laju perubahannya.
Indeks ketenagakerjaan naik menjadi 51,4% pada bulan Desember, naik 3% dari bulan sebelumnya. Indeks pesanan baru turun menjadi 45,2% dari 47,2%, sedangkan indeks produksi turun menjadi 48,5% dari 51,5%.
Dua industri manufaktur yang menunjukkan pertumbuhan pada Desember adalah komoditas logam serta produk minyak bumi dan batu bara. Penurunan terjadi pada tiga belas industri, antara lain produk kayu, produk logam fabrikasi, produk kimia, produk kertas, produk plastik dan karet, peralatan listrik, peralatan dan komponen, serta furnitur dan produk terkait.
Analis mencatat bahwa penurunan bulanan sebagian besar disebabkan oleh penurunan indeks produksi. "Pengusaha terus berhati-hati dalam mengelola jumlah pegawai pada akhir tahun lalu dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu pada 2023," kata Karyne Charbonneau, CEO CIBC Capital Markets.
Setelah rilis, harga emas mulai turun.