Euro dan pound menguat tajam melawan dolar tapi apakah rally mereka akan berlanjut masih menjadi pertanyaan besar. Dinamika selanjutnya akan bergantung pada bagaimana para pembeli aset-aset risiko akan berperilaku di level tertinggi saat ini dan bagaimana situasi seputar pemilihan AS akan berkembang.
Pelemahan dolar AS lebih mudah diprediksi jadi saya tidak berpikir pasar akan mengabaikan penurunan ini. Faktanya, tidak ada kejadian yang berpotensi mengubah sikap Federal Reserve AS terkait suku bunga. Meksipun inflasi telah melambat turun, ini tidak berarti inflasi tidak akan melaju dalam beberapa bulan mendatang.
Tentu saja, penurunan dalam harga konsumen mendorong optimisme rumah tangga, investor dan para pejabat Fed AS. Namun, inflasi tinggi masih jauh dari berakhir. Data mengungkapkan bahwa inflasi dalam skala tahunan di AS turun ke 7,7% pada bulan Oktober, menandai angka terendahnya sejak Januari. Selain itu, inflasi inti, diluar harga pangan dan energi, juga turun lebih dari yang diharapkan.
Sementara harga-harga dalam kategori seperti pangan, pakaian dan mobil menurun, ada harapan bahwa kenaikan harga paling pesat dalam 40 tahun terakhir dapat mulai melambat. Untuk bank sentral AS, ini dapat berperan sebagai sinyal untuk meredakan siklus kenaikan suku bunga yang agresif secara bertahap di tahun depan mengingat kecenderungannya akan bertahan. Terhadap latar belakang ini, imbal hasil Treasury AS turun tajam sama seperti indeks dolar AS. Sekarang trader berharap Fed akan menaikkan suku bunga hanya setengah pound pada bulan Desember. Batas atas suku bunga telah direvisi menjadi 5%.
Namun, ini baru langkah pertama dalam melawan inflasi yang terus tinggi yang telah berlangsung selama beberapa bulan dan berada jauh di atas level pra pandemi. Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa perlambatan pada bulan Oktober dalam inflasi konsumen adalah "kabar baik." Lorie Logan, Presiden Federal Reserve Bank of Dallas, mengatakan "Fed dapat segera memperlambat laju kenaikan suku bunga" meskipun langkah tersebut tidak dianggap sebagai panduan untuk beraksi."
Pada awal bulan ini, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa para pajabat Fed perlu melihat pola konsisten inflasi bulanan yang lebih lemah dan bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan menghentikan kenaikan suku bunga. Sebelum rapat dua hari pada pertengahan bulan Desember, para pejabat Fed akan mengevaluasi laporan CPI lainnya dan data ketenagakerjaan.
Sementara untuk prospek teknikal untuk EUR/USD, bulls berhasil meraih pijakan. Sehingga, permintaan untuk euro tetap relatif tinggi. Untuk mengembangkan tren kenaikan lebih jauh, pasangan ini perlu menembus melalui level 1,0220, yang akan membuka jalan menuju target yang lebih tinggi di 1,0270. Setelah melewati level ini, harga dapat dengan mudah bergerak ke 1,0310 dan 1,0370. Jika terjadi penurunan, breakout support 1,0165 akan mendorong EUR/USD kembali ke level 1,0100 dan akan meningkatkan tekanan pada instrumen ini. Jika demikian, pasangan ini mungkin menuju level terendah 1,0050. Jika pembeli gagal melindungi area 1,0050, harga mungkin menguji level terendah di dekat level paritas.
Gambaran teknikal untuk GBP/USD menunjukkan bahwa pound menguat. Kemarin, harga naik lebih dari 3,5% pada penutupan sesi. Sekarang, bulls fokus pada level support di 1,1630 dan mencoba untuk menembus melalui resistance di 1,1725, yang menbatasi potensi kenaikan pasangan ini. Hanya tembusan harga di 1,1725 yang akan memungkinkan harga untuk pulih lebih lanjut ke level 1,1760. Ini akan membuka jalan untuk pasangan ini melakukan pergerakan pesat ke 1,1800 dan 1,1840. Tekanan pada pasangan ini dapat kembali segera setelah bears mengendalikan level 1,1630. Ini akan meruntuhkan posisi terkini bulls dan membatalkan prospek bullish dalam jangka pendek. Breakout 1,1630 akan mendorong GBP/USD kembali ke 1,1550 dan 1,1470.