Selera risiko terasa turun pada Kamis pagi ini. S&P 500 melemah lebih dari 2% pada hari sebelumnya, sementara pasar saham di negara-negara Asia Pasifik diperdagangkan di zona merah. Perdagangan Eropa juga kemungkinan akan dibuka menurun, tidak seperti imbal hasil obligasi pemerintah yang menunjukkan sedikit meningkatnya stabilitas. Treasury AS 10-tahun bertahan di atas 4%, dengan meyakinkan menunjukkan peningkatan risiko stagflasi.
Salah satu penyebab turunnya selera risiko adalah hasil awal pemilu AS, dimana Partai Republik meraih posisi mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat, sehingga dapat memengaruhi kebijakan anggaran pemerintah. Masih belum ada kejelasan di Senat, karena negara bagian Georgia akan mengadakan putaran kedua, yang dijadwalkan pada 6 Desember.
Faktor kedua adalah meningkatnya jumlah pasien Covid di China, yang menurunkan peluang pencabutan pembatasan.
Hari ini, laporan inflasi AS menjadi fokus, dengan prakiraan tingkat dasar sebesar +6,5%, sedikit di bawah 6,5% pada bulan September. Ini sangat penting karena jika inflasi tidak menunjukkan setidaknya beberapa tanda-tanda perlambatan, maka prakiraan suku bunga Fed bisa naik menjadi 6% untuk 2023, yang akan memperparah kepanikan dan mendorong permintaan dolar. Sebaliknya, rilis data 6,5% atau lebih rendah dapat sedikit meredam sentimen anti-risiko dan meningkatkan permintaan mata uang komoditas.
NZD/USD
Momentum inflasi di Selandia Baru tetap kuat dan belum melambat. Tetapi pasar tenaga kerja sangat stabil, berkat sangat besarnya penurunan jumlah pekerja yang keluar dari angkatan kerja. Rekor kinerja selanjutnya untuk kuartal ke-3 ditunjukkan pertumbuhan upah rata-rata per jam, yang di sektor swasta tumbuh sebesar 8,6% y/y. Pada akhir tahun, angka ini diperkirakan akan melebihi 9%, yang membuat RBNZ tidak punya pilihan selain terus menaikkan suku bunga.
Survei RBNZ ekspektasi inflasi terbaru menunjukkan inflasi diperkirakan mencapai 5,08% dalam 1 tahun dibandingkan 4,86% pada September. Kemudian, inflasi akan kembali ke 3,62% dalam 2 tahun dibandingkan 3,07% sebelumnya.
Ekspektasi inflasi jelas terus meningkat meskipun RBNZ menaikkan suku bunga dengan cukup agresif. Bank ANZ memperkirakan suku bunga akan dinaikkan menjadi 5% pada bulan Februari, kemudian mencapai puncaknya pada akhir tahun 2023, yang terlihat lebih agresif daripada kebijakan Fed, dan akan berkontribusi pada pertumbuhan spread imbal hasil yang mendukung dolar Selandia Baru.
Tetapi jika harga produk susu terus turun, NZD akan berhenti tumbuh. Namun, itu sangat tidak mungkin terjadi karena puncak stok produk susu telah terbentuk dan produksi diperkirakan menurun, yang akan membantu mendukung harga.
Menurut laporan, posisi jual bersih NZD turun selama dua minggu berturut-turut. Bearish unggul sebanyak -0,22 miliar, tetapi estimasi harga berbalik naik, yang meningkatkan kemungkinan koreksi bullish.
Dolar Selandia Baru menembus level resistance 0.5866. Jika terbentuk rebound, support akan ditemukan di 0.5810/20, sedangkan resistance akan berada di 0.5960 (level retracement 23,6% penurunan sejak Februari 2021).
AUD/USD
Indeks sentimen konsumen dilaporkan turun 6,9%, dari 83,7 pada bulan Oktober menjadi 78,0 pada bulan November. Inflasi di Australia jelas terus meningkat, mencapai 7,3% pada kuartal ke-3 dibandingkan 6,1% sebelumnya. Prakiraan menunjukkan inflasi terus naik.
Oleh karena itu, pemerintah Australia sangat berhati-hati dalam mengubah kebijakan perpajakan. Perkiraan tarif juga naik, yang menyebabkan turunnya belanja konsumen. Keyakinan pasar tenaga kerja juga turun, bagitu pula kemungkinan membeli rumah.
Dalam hal posisi, data terbaru menunjukkan posisi jual bersih dalam AUD turun sebanyak 0,1 miliar selama minggu pelaporan. Keuntungan bearish tetap ada, dengan estimasi harga berada di bawah rata-rata jangka panjang dan mengarah ke bawah. Meski trennya bearish, akan ada upaya koreksi ke atas.
Support berada di 0.6320/30, sedangkan resistance di 0.6510/30. Tapi perdagangan akan bergerak ke side channel, dimana exit harga dari sana kemungkinan akan mengarah ke bawah. Saat mencoba tumbuh ke 0.6510/30, para trader harus terlebih dulu menjual untuk mengembalikan kuotasi ke 0.6320/30. Namun, belum ada alasan untuk mengharapkan reversal bullish penuh.