logo

FX.co ★ Premarket AS Pada 3 November: Pasar Saham AS Jatuh

Premarket AS Pada 3 November: Pasar Saham AS Jatuh

Pasar saham AS terus turun tajam. Indeks saham berjangka melanjutkan penurunannya seperti yang diperingatkan oleh Jerome Powell bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika memang diperlukan. Situasi ini pun merusak selera risiko. Dolar AS akhirnya menang. S&P 500 berjangka turun 0,7% setelah jatuh 2,5% pada hari Rabu. Dow Jones industri kehilangan sekitar 0,4% dan indeks NASDAQ teknologi tinggi merosot hampir 1,0%. Treasuries dua tahun naik menjadi 4,72% dan tetap di bawah puncak hasil 5,06%. Aksi jual pun juga terpantau menyebar ke Eropa dan Asia. Cina bermaksud untuk melanjutkan kebijakan Covid-Zero dan kondisi ini memupuskan harapan dari para investor.

Premarket AS Pada 3 November: Pasar Saham AS Jatuh

Sementara itu, pasar fokus pada bank sentral lain. The Fed membuat kenaikan 75 bps dan Bank of England kemungkinan akan mengikutinya. Meskipun tingkat suku bunga di Inggris jauh lebih buruk daripada di AS, regulator diperkirakan tidak akan menyerah melawan inflasi, bahkan di tengah perkiraan kondisi resesi ekonomi yang cukup buruk.

Kemarin, Ketua Fed Jerome Powell mengecewakan para pedagang yang bertaruh pada pembalikan, Powell mengatakan bahwa ekonomi AS tetap tangguh, yang akan terus memacu inflasi. Situasi serupa terjadi pada akhir musim panas tahun ini, ketika investor, yang didorong oleh reli bullish, menderita kerugian besar.

Sejarah berulang. Setiap kali pelaku pasar berharap untuk sedikit retorika dovish, mereka melihat pasar jatuh dan terbakar.

Sementara investor khawatir tentang dampak kebijakan pengetatan bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi, Powell mengatakan tidak ada keraguan bahwa komite siap menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan setiap saat untuk menenangkan inflasi.

Presiden ECB Christine Lagarde juga berbicara hari ini dan memperingatkan bahwa resesi moderat di zona Eropa mungkin akan segera datang tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan kenaikan harga.

Sementara itu, dolar AS naik terhadap aset berisiko. Pound Inggris turun lebih dari 1%, karena kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Bank of England dapat meningkatkan keterpurukan situasi ekonomi.

Reli di saham Cina juga berakhir sebelum bisa dimulai di tengah rumor pembatalan Covid Zero. Namun, rumor ini tetaplah sebuah rumor. Para ekonom melihat aksi jual lebih lanjut di pasar negara berkembang di Asia karena dolar AS yang meningkat.

Premarket AS Pada 3 November: Pasar Saham AS Jatuh

Harga gandum terpantau turun setelah Rusia setuju untuk memperbarui kesepakatan yang memungkinkan perjalanan aman ekspor tanaman Ukraina. Minyak turun setelah komentar Powell tentang suku bunga membayangi pengurangan pasokan.

Adapun gambaran teknikal indeks S&P 500, setelah kemarin melemah, permintaan terhadap indeks masih agak lesu. Bulls perlu melindungi support di $3,735. Selama instrumen perdagangan diperdagangkan di atas level ini, kita dapat memperkirakan permintaan untuk aset berisiko akan kembali jika data AS melemah. Hal ini dapat memperkuat indeks dan membawanya kembali ke level $3,773 yang terkendali, membuka jalan ke level $3,808. Jika harga menembus level ini, mungkin akan memulai koreksi ke atas dan mencapai resistance $3,835. Target berikutnya terletak di $3,861. Jika indeks turun, bull pastinya akan menunjukkan beberapa aktivitas di $3,735. Jika level ini ditembus, instrumen perdagangan dapat didorong ke bawah ke level $3,699 dan ke support baru di $3,661.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading