FX.co ★ Analisis GBP/USD, 24 Oktober 2022. Rishi Sunak akan menjadi Perdana Menteri baru.

Pada hari Jumat, GBP/USD berbalik mendukung Pound Inggris dan naik di atas level Fibonacci retracement 423,6% di level 1,1304. Hari ini, pasangan melambung dari level ini dan bersiap untuk pulih menuju 1,1480. Sementara itu, konsolidasi di bawah 1,1304 akan mendukung USD dan mendorong harga turun ke 1,1150 dan 1,1000.

Jumat lalu, para trader mencerna berita pengunduran diri Liz Truss. Jadi, untuk kedua kalinya tahun ini, Inggris harus melalui pemilihan Perdana Menteri baru. Liz Truss mengundurkan diri setelah hanya 45 hari menjabat, menetapkan rekor untuk masa jabatan terpendek sebagai Perdana Menteri Inggris. Pekan ini, Inggris akan memilih PM baru, dan hasilnya akan diumumkan pada hari Jumat. Tampaknya, Rishi Sunak akan mengambil peran ini, setidaknya beginilah situasinya pada hari Senin.

Biasanya, kandidat perlu mengumpulkan dukungan dari 100 anggota parlemen Tory. Saat ini, ada dua pesaing untuk peran PM. Mereka harus mengajukan tawaran mereka sore ini. Rishi Sunak mendapat dukungan dari 153 rekan partai dari 357. Kandidat kedua, Penny Mordaunt, didukung oleh hanya 25 anggota partai yang tidak lolos ke babak kualifikasi. Jika tidak ada perubahan drastis pada hari ini, Rishi Sunak akan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya. Jika Mordaunt atau kandidat lain mendapatkan dukungan dari setidaknya 100 anggota partai, mereka harus bersaing dengan mantan Menteri Keuangan.

Boris Johnson membatalkan upayanya untuk kembali berkuasa meskipun ia mendapat lebih banyak dukungan daripada Penny Mordaunt. Namun, menurut sumber yang berbeda, mantan Perdana Menteri tersebut mendapat dukungan dari 52 hingga 102 anggota parlemen Tory yang tidak menjamin bahwa ia akan lolos dari babak kualifikasi. Saat ini, semuanya menunjuk pada fakta bahwa Rishi Sunak kemungkinan akan menjadi Perdana Menteri berikutnya.

Pada grafik 4 jam, pasangan ini rebound dari level Fibonacci 200,0% di level 1,1111. Kemudian berbalik mendukung Pound Inggris dan mulai naik menuju 1,1496. Namun, divergensi bearish baru dapat mendukung Greenback dan mengirim pasangan ini kembali ke 1,1111. Konsolidasi kuotasi di bawah 200,0% akan membuat penurunan lebih lanjut pada Pound lebih mungkin terjadi.

Laporan Komitmen Trader (COT):

Selama sepekan kemarin, kelompok trader non-komersial menjadi lebih bearish pada pasangan ini daripada pekan sebelumnya. Trader menutup 8.651 kontrak long dan menambahkan 3.390 kontrak short. Namun, sentimen keseluruhan pada pelaku pasar besar tetap bearish karena posisi short masih lebih besar daripada posisi long. Oleh karena itu, trader institusional masih lebih memilih untuk menjual Pound meskipun sentimen mereka perlahan berubah ke arah bullish dalam beberapa bulan terakhir. Namun, ini adalah proses yang lambat dan panjang. Pound dapat melanjutkan tren naik hanya jika didukung oleh data fundamental yang kuat yang belum begitu menguntungkan akhir-akhir ini. Saya ingin menunjukkan bahwa meskipun sentimen trading Euro telah menjadi bullish, Euro masih terdepresiasi terhadap Dolar AS. Adapun Pound, bahkan laporan COT tidak mendukung pembelian pasangan ini.

Kalender ekonomi untuk AS dan Inggris:

Inggris - PMI Manufaktur (08-30 UTC).

Inggris - PMI Jasa (08-30 UTC).

AS - PMI Manufaktur (13-45 UTC).

AS - PMI Jasa (13-45 UTC).

Pada hari Senin, AS dan Inggris akan merilis data indeks aktivitas bisnis. Laporan-laporan ini dianggap tidak terlalu penting. Jadi, dampak dari latar belakang informasi pada sentimen pasar mungkin melemah hari ini.

Perkiraan GBP/USD dan tips trading:

Saya merekomendasikan untuk menjual Pound ketika harga ditutup di bawah 1,1304 pada H1 dengan target di 1,1000 dan 1,0727. Membeli Pound tidak dianjurkan hari ini.