If the mountain does not go to the man, he goes to the mountain (Jika keinginan seseorang tidak berlaku, seseorang harus tunduk pada alternatif). Untuk waktu yang lama, menuntut sinyal dari Federal Reserve tentang pergeseran dovish pada tahun 2023, pasar keuangan bergerak menuju bank sentral. Mereka menetapkan ekspektasi untuk kenaikan 75 bps dalam tingkat dana federal pada bulan September, dengan probabilitas 57% dan memberikan peluang 85% untuk meningkatkannya menjadi 3,75% pada akhir tahun. Nilai 3.75% ini sejalan dengan prakiraan FOMC, meski beberapa hari lalu tidak mencapai 3,4%. Investor kini fokus pada bank sentral AS yang memberi tekanan pada Ketua Fed Jerome Powell. Apabila satu kata saja salah diucapkan di Jackson Hole dapat membuat S&P 500 dan EURUSD melonjak.
Hal yang sudah pasti, The Fed tidak ingin kondisi keuangan membaik akibat reli indeks saham, penurunan imbal hasil Treasury dan dolar AS. Dengan dinamika indikator seperti itu, penyelesaian tugas mengembalikan inflasi ke target 2% akan tertunda. Namun Anda harus realistis: hasil derivatif CME sudah sejalan dengan perkiraan FOMC, yang berarti bahwa perlu ada argumen baru agar S&P 500 jatuh dan mata uang AS menguat. Akankah Powell menemukan argumen baru tersebut?
Penggerak utama dari penguatan dolar AS saat ini adalah imbal hasil obligasi utang yang melonjak pesat. Namun, harus diakui bahwa suku bunga Jerman meningkat lebih cepat. Puncak inflasi Eropa masih jauh, tidak seperti Amerika. Bank Sentral Eropa dipaksa bertahan dalam kondisi seperti itu untuk meningkatkan tingkat pembatasan moneter. Pasar uang mulai memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga deposito sebesar 75 bps di bulan September dalam kuotasi instrumen mereka. Sepintas, keputusan seperti itu terlihat paradoks mengingat deklinasi ekonomi zona euro yang memburuk, tetapi ECB sudah mendapat kejutan pada bulan Juli. Tentu kabar ini juga merupakan kejutan menyenangkan bagi fans EURUSD?
Dinamika imbal hasil obligasi AS dan Jerman
Presiden ECB Christine Lagarde dan rekan-rekannya dipaksa untuk menjadi "elang" dalam kondisi seperti ini. Risalah pertemuan terakhir Dewan Pengelola (Governing Council) menunjukkan keprihatinan serius dari para pejabat tentang depresiasi euro terhadap dolar AS. Hal ini meningkatkan inflasi barang impor, karena biaya bahan baku dipatok ke mata uang AS. Sumber kekhawatiran tersebut muncul pada bulan Juli ketika EURUSD diperdagangkan di kisaran 1,015-1,03. Sekarang EURUSD berpegang teguh pada paritas, bank-bank besar dihantui kemungkinan pasangan ini menurun ke arah 0,97 dan bahkan 0,95.
Dengan demikian, apabila pidato Powell di Jackson Hole tidak cukup meyakinkan dan gagal menjatuhkan bulls di saham AS, EURUSD yang didukung oleh ECB akan mulai mengurangi koreksi. Sebaliknya, jika investor menganggap pidato ketua Fed terlalu hawkish, the bears akan memiliki peluang besar untuk memulihkan tren turun.
Secara teknis, pada grafik selama 4 jam dari pasangan mata uang utama, terdapat pola splash dan shelf berdasarkan 1-2-3. Anda disarankan untuk melakukan pending order untuk membeli EURUSD dari level 1,003 dan menjual euro terhadap dolar AS dari 0,995.