Menurut CBDC Tracker dari Dewan Atlantik, 105 negara sedang menjajaki kemungkinan bank sentral mengadopsi mata uang digital yang akan dikendalikan oleh bank sentral. Amerika Serikat, misalnya, sedang mempertimbangkan untuk membuat CBDC FedCoin.
Penulis, rapper, dan pembicara Zuby menentang gagasan ini. Dalam pernyataannya: "Ini adalah teknologi yang sangat berbahaya," jelasnya. "Teknologi ini dapat digunakan untuk memperbudak orang." Dia menunjukkan fakta bahwa CBDC dapat digunakan untuk membatasi pembelian orang dan menghukum mereka yang mengikuti partai yang berbeda pendapat dengan pandangan politik.
Zuby, yang memiliki gelar dalam ilmu komputer dari Universitas Oxford, pesimis dengan prospek CBDC, yang disebutnya sejenis "token" yang dapat diprogram. Dia berpendapat bahwa CBDC dapat dikaitkan dengan sistem kredit sosial yang serupa dengan yang ada di Tiongkok.
"Dalam sistem saat ini, orang bisa didenda," ujarnya. Mungkin ada penyitaan aset dan sejenisnya dari orang yang tidak membayar pajak. Pemberlakuan CBDC berarti Anda memiliki mata uang, tetapi Anda tidak dapat membelanjakannya di toko, atau Anda tidak dapat menggunakannya untuk membeli tiket pesawat. Jadi, tidak ada batasan bagaimana pemerintah yang berpotensi otoriter atau tirani dapat mengontrol dan membatasi perilaku Anda.
Zuby juga menunjukkan bahaya mempercayai rekening bank yang dapat disita pemerintah, seperti yang terjadi dengan pengunjuk rasa Freedom Convoy di Kanada.