logo

FX.co ★ Sekilas tentang pasangan GBP/USD tanggal 17 Januari 2022

Sekilas tentang pasangan GBP/USD tanggal 17 Januari 2022

Sekilas tentang pasangan GBP/USD tanggal 17 Januari 2022

Pasangan mata uang GBP/USD juga mulai jatuh pada hari Jumat, tidak dipicu oleh statistik ekonomi makro dari luar negeri atau statistik Inggris. Namun, dalam kasus Pound, pergerakan ini tidak terlihat aneh. Faktanya adalah bahwa Pound telah semakin mahal selama hampir sebulan tanpa koreksi tunggal dan berhasil naik sekitar 600 poin terhadap Dolar. Kami telah membahas kemungkinan penyebab pertumbuhan ini di artikel sebelumnya. Namun, bahkan dengan latar belakang statistik yang mendukung mata uang Inggris, penurunan ini tidak terlihat aneh, meskipun juga bersifat "murni teknikal", seperti dalam kasus pasangan Euro/Dolar. Bahkan, jika Anda melihat keseluruhan gambar, menjadi jelas bahwa "fondasi" sekarang pada dasarnya diabaikan oleh para trader. Tetapi, Pound tumbuh dengan sangat logis, dari sudut pandang teknikal, karena TF 24 jam dengan jelas menunjukkan bahwa sifat pergerakan selama setahun terakhir menyerupai "ayunan ke bawah", yaitu, dengan koreksi mendalam terhadap yang pergerakan (ke bawah) utama. Selain itu, pada TF 24 jam, pasangan ini rebound dari level Fibonacci penting 38,2%, yang juga berkontribusi pada pertumbuhan. Sekarang, koreksi yang lebih dalam dapat diharapkan untuk Pound. Namun, bisakah kita mengharapkan putaran baru penurunan? Topik ini sangat kompleks, karena ada sejumlah besar faktor yang harus diperhitungkan sekarang. Inggris tetap menjadi penyedia nomor satu dari berbagai berita non-ekonomi. Mereka belum terlalu diperhitungkan oleh para trader, tetapi mungkin akan diperhitungkan di masa depan.

Boris Johnson mengadakan pesta sehari sebelum pemakaman suami Ratu Inggris.

Di Inggris, selama seminggu penuh, semua orang tidak melakukan apa-apa selain mendiskusikan perilaku Perdana Menteri Boris Johnson, serta seluruh rekan-rekannya. Ingatlah bahwa pada akhir tahun lalu, dilaporkan bahwa Boris Johnson mengadakan pesta Natal pada tahun 2020. Tepat pada saat karantina "keras" diberlakukan di sana, dan Inggris dilarang berkelompok lebih dari 2 orang bahkan untuk melihat sanak saudara di hari libur. Namun, ada cerita baru. Ternyata Johnson menjadi tuan rumah pesta pada musim semi 2020 (ketika ia juga dikarantina), dan pada April 2021. Terlebih lagi, pesta di bulan April berlangsung pada malam pemakaman Duke Philip, suami Ratu Elizabeth II. Ini hanya informasi yang bocor ke pers. Hanya Perdana Menteri Inggris sendiri yang tahu berapa banyak pestanya selama dua tahun terakhir. Sementara itu, hampir tidak mungkin untuk berbicara tentang informasi palsu untuk merendahkan pemerintah. Boris Johnson telah meminta maaf kepada seluruh negeri untuk pesta saat lockdown pada musim dingin 2020, dan juga meminta maaf kepada Ratu untuk pesta sehari sebelum pemakaman suaminya. Artinya, Johnson mengakui kesalahannya. Sejujurnya, terkadang kita seolah tidak membahas tentang Inggris, yang mengklaim peran penting di arena internasional, namun membahas tentang beberapa negara dunia ketiga. Beberapa skandal yang terkait dengan penguasa, mungkin, tidak ada di negara lain mana pun. Perilaku Johnson hanya dapat dibandingkan dengan perilaku temannya Donald Trump, yang meninggalkan jabatannya dengan sangat cepat. Tampaknya, Boris Johnson sendiri sedang menunggu nasib serupa. Setidaknya, peringkat politiknya terus turun baik di kalangan penduduk maupun partainya. Tahun ini, pertanyaan tentang pergantian pemimpin Partai Konservatif mungkin muncul, dan berbagai portal analitis sudah menghitung kemungkinan pengunduran diri Johnson pada tahun 2022. Perlu dicatat bahwa Johnson sendiri menyatakan bahwa tidak ada alkohol di pesta itu, semua peserta mematuhi peraturan jarak sosial, dan dia muncul di sana hanya selama 25 menit dan mendapat kesan "suasana kerja". Artinya, menurut Johnson, pesta itu hanya pertemuan di Parlemen, dan jurnalis yang telah melaporkan banyaknya alkohol yang diambil dari supermarket terdekat di hari itu "semua bohong". Partai Buruh sudah meminta Johnson untuk mengundurkan diri.

Sekilas tentang pasangan GBP/USD tanggal 17 Januari 2022

Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini adalah 76 poin per hari. Untuk pasangan Pound/Dolar, nilai ini adalah "rata-rata". Pada hari Senin, 17 Januari, dengan demikian, kami memperkirakan pergerakan di dalam saluran, dibatasi oleh level 1,3596 dan 1,3749. Reversal ke atas pada indikator Heiken Ashi menandakan kemungkinan dimulainya kembali tren naik.

Level support terdekat:

S1 – 1,3611

S2 – 1,3550

S3 – 1,3489

Level resistance terdekat:

R1 – 1,3672

R2 – 1,3733

R3 – 1,3794

Rekomendasi trading:

Pasangan GBP/USD melanjutkan pergerakan ke atas yang kuat pada TF 4 jam. Jadi, saat ini disarankan untuk mempertimbangkan posisi long baru dengan target 1,3733 dan 1,3749 jika harga melambung dari garis MA. Direkomendasikan untuk mempertimbangkan posisi short jika pasangan ditetapkan di bawah MA dengan target 1,3550 dan 1,3489, dan tetap buka sampai indikator Heiken Ashi berubah ke atas.

Penjelasan untuk ilustrasi:

Saluran regresi linier - membantu dalam menentukan tren saat ini. Jika keduanya bergerak ke arah yang sama, maka trennya kuat sekarang.

Garis MA (settings 20.0, smoothed) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading sekarang.

Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.

Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan saluran harga tempat pasangan akan menghabiskan hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.

Indikator CCI - entri ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (di atas +250) berarti reversal tren ke arah yang berlawanan tengah mendekat.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading