logo

FX.co ★ Emas akhirnya mulai naik

Emas akhirnya mulai naik

Emas akhirnya mulai naik

Niat hawkish Fed terus menekan emas. Namun, logam ini meraih kekuatan untuk bergerak maju. Pasca pertumbuhan Jumat lalu, aset ini juga berada dalam zona hijau pada pagi ini.

Logam mulia ini minggu lalu tampak terasingkan. Menurut hasil, emas batangan turun sebanyak 0,1%, yang menunjukkan penurunan mingguan ketiga beruntun.

Analis James Hatzigiannis pada tahap ini menekankan bahwa, rintangan utama bagi emas berupa semakin banyaknya kekhawatiran terhadap potensi deflasi.

Minggu lalu, Kepala Fed, Jerome Powell, semakin menambah tekanan, dengan mengatakan bahwa regulator mungkin mengangkat isu percepatan laju pengurangan pembelian aset selama pertemuan mendatang.

Prospek ini sangat memengaruhi nilai logam mulia. Emas mengalami pelemahan terparah pada hari Kamis, saat jatuh sebesar 1,2% dan mencapai nilai terendah sejak pertengahan Oktober.

Situasi ini berubah drastis pada hari Jumat. Rmas mengubah arahnya menjadi naik pasca rilis statistik dari pasar tenaga kerja AS.

Data jumlah lapangan kerja yang tercipta pada November ternyata mengecewakan. Para ekonom memperkirakan indikator ini akan naik sebanyak sekitar 550 ribu, namun hanya bertambah sebanyak 210 ribu.

Pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat menandakan pemulihan yang tidak merata di pasar tenaga kerja. Ini menjadi faktor positif bagi emas, karena mungkin mencegah peralihan ke kebijakan kenaikan suku bunga yang lebih agresif.

Selama gelombang optimisme, harga emas naik sebanyak 1,2%, atau $21,20, pada akhir hari kerja salam seminggu, mencapai level $1.783,90.

Emas akhirnya mulai naik

Meskipun pada hari Jumat tumbuh, emas masih terus diperdagangkan di bawah level psikologis penting $1.800. Level ini tidak mungkin ditembus karena data pasar tenaga kerja AS ambigu.

Laporan Kementerian Lapangan Kerja menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Amerika turun ke level terendah 21 bulan. Indikator ini turun dari 4,6% menjadi 4,2%.

Beberapa analis yakin bahwa penurunan tingkat pengangguran secara keseluruhan mungkin mendukung sikap hawkish untuk mempercepat laju pengetatan Fed, yang akan mengakibatkan logam mulia kembali mundur.

Oleh karena itu, ahli strategi pasar, mark Chandler memperkirakan harga emas, yang berhadapan dengan rintangan selanjutnya dari Fed, akan menguji level support $1.750 dalam waktu dekat.

Rekannya, Ole Hansen, juga pesimis terhadap emas di tahap ini, saat kenaikan hara menghadapi tekanan baru dari para penjual.

"Selama seminggu, permintaan emas tidak meningkat, bahkan meskipun kekhawatiran terkait strain Omicron meningkat", O. Hansen menekankan.

Prospek yang menjanjikan

Pada saat yang sama, ada pendapat berlawanan terkait prospek logam mulia ini. Beberapa pakar memperkirakan kebijakan moneter Fed tidak akan berubah signifikan dalam waktu dekat ini, sehingga mereka yakin bahwa emas berpeluang untuk menarik momentum bullish baru.

Analis Nicholas Frappell menyatakan bahwa data ketenagakerjaan AS yang lemah serta virus corona baru akan mendukung harga dalam jangka pendek.

Menurutnya, jika bertahan di atas level $1.760, yang saat ini harus dipantau, harga mungkin menguji resistance jangka pendek di $1.811.

Ahli strategi Adam Button juga optimis terhadap logam kuning ini, karena kekhawatiran terkait strain baru COVID-19 terus meraih monentum. Dan menurutnya, ini bisa memperlemah pertumbuhan ekonomi dan memaksa bank-bank sentral untuk mempertahankan kebijakan moneter yang lebih lunak.

"Kami terus memahami bahwa perekonomian tidak sekuat yang kita yakini akan kita tuju; inflasi kemungkinan akan bertahan lama dan lebih kuat; Fed tidak akan berani menahan kenaikan harga. Ini kondisi yang ideal bagi emas." analis Adrian Day menyimpulkan.

Para pakar TD Securities juga yakin bahwa logam mulia ini mungkin menunjukkan rally dalam waktu dekat. Setidaknya, prakiraan terbaru bank investasi Kanada ini untuk paruh pertama 2022 tampak menjanjikan. Para analis memperkirakan nilai emas batangan bisa melonjak ke level $1.900.

"Risiko politik terkait pemilu tengah semester mendatang di Amerika Serikat, beban pajak di Amerika, pembelian logam yang relatif stabil oleh bank-bank sentral dan perlambatan signifikan dalam pemulihan ekonomi global menjadi faktor-faktor penting yang bisa mengembalikan minat investor pada emas", ujar analis bank tersebut, Bart Melek.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading