OPEC berfokus pada kestabilan pasokan minyak mentah daripada harga, jelas menteri minyak Irak, Ihsan Abdul Jabbar, pada hari Kamis selama pertemuan di Baghdad.
Oleh karena itu, organisasi akan terus menambah 400.000 b/d per bulan, dan kemudian meningkatkannya di Q1 tahun depan.
Pernyataan Jabbar muncul di tengah kekhawatiran bahwa OPEC tidak dapat memenuhi kenaikan bulanan yang dijanjikan, terutama karena banyak negara seperti Angola dan Nigeria sedang berjuang untuk memenuhi kuota mereka. Sementara itu, negara-negara konsumen seperti AS dan India telah mendesak kelompok tersebut untuk meningkatkan volume produksi, guna menekan harga. Bagaimanapun, minyak telah tumbuh hampir 60% tahun ini.
Jabbar menegaskan bahwa OPEC tidak memanipulasi harga, tetapi mencoba menstabilkan pasokan. Menurutnya, tujuan OPEC adalah untuk mencegah harga jatuh, dan tidak ada tujuan untuk mencapai harga tertentu.
Selain itu, secara perlahan mereka memulihkan produksi yang dihentikan tahun lalu karena karantina. Mereka percaya bahwa kehati-hatian adalah tindakan tepat karena risiko terhadap konsumsi global tetap ada.
Irak ingin mengekspor 3,2 juta b/d pada bulan November, dari ladang yang dikendalikan oleh pemerintah pusat. Angka itu akan naik menjadi 3,4 juta pada kuartal pertama karena OPEC terus memangkas pembatasan pasokan.