FX.co ★ Perkiraan Kondisi Perak

Menurut Heraeus, sebuah perusahaan logam mulia di Eropa, meningkatnya permintaan energi surya menciptakan masa depan yang cerah untuk perak, karena pemerintah di seluruh dunia terus berupaya mengembangkan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin, analis Heraeus mengatakan bahwa mereka optimis mengenai perak dan melihat potensi jangka panjang yang sangat baik.

Mereka mengatakan bahwa pertumbuhan energi surya menyumbang 11% dari permintaan industri bagi perak, dan 101 juta ons perak dikonsumsi tahun lalu.

Menurut perkiraan, jumlah instalasi fotovoltaik pada tahun 2022 akan melebihi 200 GW untuk pertama kalinya dalam sejarah. Di sini, konsumsi perak akan mendekati ~140 juta ons.

Di sisi lain sektor energi surya pun juga menarik banyak perhatian. Para pemimpin dunia berkumpul di Glasgow, Inggris, untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26). Pekan lalu, Australia, Prancis, India, Amerika Serikat, dan Inggris meluncurkan inisiatif One Sun, One World, On-Grid, yang berencana untuk menciptakan sistem energi global yang saling terhubung lintas batas.

Pernyataan komite baru tersebut mengatakan bahwa penerapan One Sun, One World, One Grid akan memungkinkan semua orang untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris dalam mencegah perubahan iklim, mempercepat transisi ke energi bersih.

Beberapa peserta di COP 26 sendiri mendorong pemerintahan mereka untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050.

Terlepas dari kenyataan bahwa perak merupakan komponen penting dari panel surya, analis Heraeus juga mencatat bahwa permintaan pasar bukan tanpa masalah. Mereka mengatakan bahwa perak adalah komponen panel surya termahal kedua, yang menyebabkan perusahaan menggunakannya lebih sedikit, yang juga disebut sebagai sebuah penghematan.

Minat baru pada perak terlihat dari hasil bahwa harga tetap di atas $ 24 per ons.

Karena meningkatnya permintaan industri karena revolusi energi hijau, banyak analis menggambarkan perak sebagai logam terpenting untuk pertumbuhan ekonomi masa depan.

Seiring dengan permintaan industri, perak ternyata menguntungkan sebagai logam moneter bersama dengan emas, karena investor mencari cara baru untuk perlindungan terhadap inflasi dalam menghadapi tekanan harga yang meningkat.