logo

FX.co ★ Debat di Kongres mengenai batas utang AS belum berakhir

Debat di Kongres mengenai batas utang AS belum berakhir

Debat di Kongres mengenai batas utang AS belum berakhir

Selama beberapa pekan terakhir, trader mengawasai dengan ketat komentar dan tindakan the Fed. Namun, sementara para pelaku pasar mencoba mencari tahu waktu tapering QE, Oktober diam-diam merayap. Sebelumnya, Janet Yellen memperingatkan potensi 'default' Oktober pada utang AS. Negara itu akan kehabisan kapabilitas pinjaman federalnya jika batas atas utam tidak dinaikkan. Tenggat waktu 18 Oktober semakin mendekat. Pemerintah kemungkinan akan kehabisan pendanaan, yang meningkatkan risiko "technical default". Jika benar, ekonomi AS dapat jatuh ke dalam resesi. Namun, Janet Yellen memperingatkan para pengambil kebijakan mengenai hal ini beberapa bulan lalu. Kongres dan Senat masih belum mencapai kesepakatan dan bahkan sekarang para anggota parlemen tidak dapat menyatukan opini. Dengan demikian, situasinya cukup serius. Mereka harus mengangkat batas atas utang atau mereka akan menghadapi 'technical default'. Republik dan Demokrat yakin reputasi mereka akan tercoreng jika itu terjadi. Jika mereka tidak mengambil tindakan dan negara 'default' pada utang AS, itu akan melancarkan pukulan keras bagi negara, statusnya, dan kepercayaan terhadapnya. Dengan demikian, tampaknya Republik hanya bermain politik dengan Demokrat. Mereka juga sangat sadar bahwa keputusan yang tepat akan diambil meski tanpa dukungan mereka.

Republik paham bahwa mayoritas Demokrat dan Kamala Harris dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan batas utang di setiap saat. The House of Representatives juga telah mendukung kenaikan batas atas utang. Namun, Republik enggan memberikan suara karena ruu ditulis oleh Demokrat. Tidak perlu dikatakan bahwa kedua belah pihak memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa yang seharusnya dilakukan di negara itu. Dengan begitu, Republik kemungkinan akan mendukung untuk menaikkan batas utang hanya jika Demokrat membuat konsesi tertentu dan mempertimbangkan tuntutan Republik. Demokrat dapat menolak jika mereka memiliki 50 suara di Senat dan suara Kamala Harris akan menentukan. Inilah mengapa ini hanya permainan politik untuk membuat perubahan terhadap RUU. Jika Republik tidak mendukung kenaikan batas utang, maka mereka akan dapat menyatakan secara terbuka bahwa keputusan ini bipartisan. Sederhananya, mereka tidak bertanggung jawab untuk itu. Mereka juga akan memiliki kesempatan besar untuk mengkritisi Demokrat dan Joe Biden di masa depan karena utang publik yang sangat besar da karena menaikkan utang nasional. Selain itu, mereka tentu akan menyerang Demokrat karena Demokrat tidak melakukan apapun untuk mengurangi pinjaman dan jumlah utang. Ini dapat berguna sebelum pemilihan selanjutnya.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading