FX.co ★ Apakah Harga Aluminium Sebesar $ 3.000 Hanyalah Sebuah Permulaan?

Aluminium telah menghadapi pengurangan pasokan hari ini. Dengan demikian, analis memprediksi akan adanya pertumbuhan.

Sementara harga emas mencoba menemukan beberapa arah, perhatian investor beralih ke pasar aluminium, karena momentum spekulatif membantu menaikkan harga di London Metal Exchange menjadi sebesar $ 3.000 per ton.

Harga aluminium tetap tinggi meskipun fakta bahwa harga telah jatuh dari tertinggi multi-tahun.

Beberapa ahli percaya bahwa ini hanyalah awal dari reli yang lebih signifikan. Analis Citi mengatakan bahwa harga dapat naik menjadi $ 3.100 per ton selama 12 bulan ke depan karena pengurangan produksi China akan menyebabkan defisit di pasar sebesar 1,1 juta ton pada akhir tahun 2021.

Meningkatnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global menciptakan hambatan bagi banyak komoditas; namun, pasar aluminium mampu membalikkan tren ini. Para ahli mencatat bahwa krisis pasokan tumbuh menyebabkan peningkatan harga aluminium.

Daniel Briesemann, seorang ahli logam non-ferrous di Commerzbank, dalam laporannya yang diterbitkan pada hari Rabu mengungkapkan bahwa meskipun produksi aluminium di China sedikit lebih tinggi tahun ini, yaitu sebesar 3,16 juta ton, namun telah terjadi penurunan produksi di negara itu untuk tahun ini selama empat bulan terakhir.

Seorang analis di Bank of America mengatakan bahwa penurunan persediaan menyebabkan fakta bahwa stok aluminium global berada di bawah tren jangka panjang. Mereka mengkonfirmasi perkiraan optimis mereka untuk aluminium karena masalah pasokan tetapi menambahkan bahwa harga mungkin bergerak terlalu tinggi, terlalu cepat, dan ada peningkatan risiko kemunduran tajam.

Dan para analis komoditas di TD Securities juga optimis tentang logam dasar, mencatat penurunan pasokan di pasar.

TDS mengatakan bahwa mereka menganggap aluminium sebagai pemimpin di sektor logam non-ferrous dengan harga di masa depan melebihi $ 3.000 per ton, terutama dengan penurunan produksi yang signifikan di China. Dengan demikian, impor logam primer dapat menjadi lebih sering di pasar dunia.

Semua analis optimis aluminium akan mampu mempertahankan tren kenaikan saat ini.