OPEC mengatakan defisit minyak di tahun 2021 ini akan diimbangi oleh surplus di 2022, ketika produksi semakin naik.
Data yang akan ditampilkan selama rapat grup pada hari Selasa diperkirakan akan meyakinkan koalisi dan mitranya bahwa mereka bisa terus meningkatkan produksi Oktober ini.
Namun bahkan jika produksi naik sekitar 400.000 bpd bulanan, pasokan akan terus turun hingga akhir tahun ini, seiring saham global diperkirakan akan turun pada rata-rata 825.000 bpd selama empat bulan mendatang.
Untungnya, angka ini hanya menunjukkan tantangan baru terhadap Arab Saudi dan negara lain, oleh karena itu kemungkinan pasa rminyak akan ditandai kembali ke surplus di mulai dari Januari, yang akan bertahan sepanjang 2022.
OPEC bahkan memperkirakan pasokan global akan melampaui permintaan pada rata-rata 2,5 juta bpd di tahun mendatang, yang akan menyebabkan cadangan akan naik 913 jua barel. Namun hal ini akan terjadi hanya jika kelompok itu menghasilkan sekitar 6 juta barel per hari.
Dalam berbagai hal, kelebihan pasokan akan menjadi akut selama jeda musiman setelah musim dingin, dan akan berjumlah paling banyak 4,4 juta barel per hari pada bulan Februari.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman juga mengatakan selama pertemuan terakhir kelompok itu bahwa mereka siap untuk menghentikan sementara atau bahkan membalikkan jadwal kenaikan produksi jika perlu.